-bebek-bebek kecil yang belajar terbang-
-muhasabah diri-
Bismillah...
diambil dari sini.Dewasa dan Kematangan Emosi
Saya pernah baca artikel psikologi. Salah satu tanda dewasanya seseorang adalah pandai mengungkapkan isi hati, dan ada keinginan untuk memperbaiki hubungannya dengan sesamanya. Formatnya: isi perasaan, sebab, keinginannya, alasan. Saya lagi sedih karena kamu begitu, saya ingin kamu begini karena ini dan ini, misalnya. Bukan yang tiba-tiba marah-marah, menangis terus-menerus, diam seribu bahasa, apalagi sampai menghajr saudaranya lebih dari 3 hari. Yuk dicoba yuk :))
***
Menjadi dewasa,
artinya kita tahu bagaimana memposisikan diri. Tahu, kapan kita harus keluar
dari kebiasaan. Seperti yang dikatakan kutipan di atas. Si introvert yang sudah
dewasa, akan tahu kondisi. Tahu, kapan ia harus membuka diri, mengungkapkan isi
hati. Seperlunya. Setidaknya, untuk memperbaiki hubungannya dengan sesamanya.
Secukupnya. Setidaknya, agar tidak ada kesalahpahaman antara ia dengan
oranglain.
Menjadi dewasa
artinya kita tahu cara mengelola dominasi logika dan perasaan. Tahu diri, kapan
logika harus mendominasi, kapan perasaan harus mendominasi. Tahu, kapan harus
mengiba dan bersimpati. Tahu, kapan tidak boleh sekedar marah-marah atau
nangis-nangis.
Menjadi dewasa
artinya kita tahu kapan harus diam atau bicara. Yang pertama penting, agar tak
banyak yang terlukai. Bukankah lisan lebih tajam dari pisau? Yang kedua
penting, agar tak banyak yang salah paham. Bukankah diam, terkadang berarti
ambigu? Membuat orang lain bingung? Dan mengundang setan untuk membisikkan
prasangka?
Menjadi dewasa
artinya..... Belajar tidak egois. Tahu kapan waktu kita boleh mengutamakan
diri. Tahu kapan waktu, kita harus rela menomer-duakan diri.
***
Secara teori, penulis cukup tahu -atau boleh disebut sok tahu- tentang apa itu artinya menjadi dewasa. Tapi secara praktis, penulis masih baru belajar. Masih tertitah-titah.
*selftalk :
Yang satu telah berusaha dihadapi. Meski perih (*ah, hiperbol!).
Yang satu lagi? Ayo bergerak dan bergegas. Bukan saatnya diam dan menghindar. Bukan saatnya, menanti orang lain bertanya dan menanyakan progressnya.
Allahua'lam bishowab.
***
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya