Random: Penulis Bukan Politikus, Nomer Legenda, dan Sedikit Orang Saja
Isabella Kirei
April 30, 2018
0 Comments
Bismillah.
***
***
***
#random
Berapa hari? Lima ada? Saya ga berhitung harinya sih. Tapi sejujurnya beberapa hari kemarin saya buka tutup dashboard blogger. Keinginan menulis itu ada, tapi dorongan untuk merangkai kata memeluk makna belum ada. Salah sih, jangan ditiru. Padahal menulis itu, kadang perlu dipancing, nulis dulu, nanti moodnya hadir. Jangan terbalik. Kalau cari mood dulu, bisa-bisa ga nulis-nulis. Sampai satu bulan, dua bulan dan bahkan satu tahun berlalu.
***
Sore ini, yang menggerakkan hati untuk menulis sebenarnya sebuah kejadian kecil, lalu rasanya ingin reaktif dan menuliskannya di sini. Tentang sebuah kontak, add akun line-ku, karena menyimpan nomerku. Masalahnya, saya ga kenal. Nama X, preview, ada alamat website. Sekilas mikir, apa ini calon bupati/gubernur? Wkwkwk. Akhirnya aku berkunjung ke website tersebut, belum lama dibuat, tahun 2016. Sengaja kutelusuri sampai page terakhir, 7 atau 8. Tulisan terlama Desember 2015.
Websitenya bagus, saat kesana ada pop up, tulisan panjang, yang ujung-ujungnya promosi buku. Setelah itu aku sadar, beliau bukan orang politik, tapi penulis buku. Lanjut googling, bukunya. Belum ada resensi, ya.. cuma ada orang jualan. Di goodreads juga belum ada ratingnya. Hm.. Yasudah.
***
Kejadian itu, ya, kejadian kecil itu sudah berhasil membuatku reaktif dan akhirnya menulis di sini.
Menyadarkanku kalau nomer hp klasik-ku sudah bukan hal rahasia. I mean, aku bergabung di banyak grup menulis, grup kulwap ini itu, pernah jadi cp juga. Yawis. Lain kali ga perlu kepo, kalau ada yang tidak dikenal add line by phone number.
Bicara tentang nomer hp. Aku pernah terkejut, saat seorang teman, sahabat SMP-SMA nyambung kontak lewat instagram, habis itu tukeran nomer wa. Eh, dia masih ingat, kalau itu nomer lamaku. Sesaat setelah baca nomerku, ia membalas, "wah masih nomer legenda ya". Kalimat singkat itu somehow begitu hebat membuatku luluh. Ya, di jaman orang dengan mudah menyimpan nomer, trus kalau hp hilang, kontak ikut hilang semua. Namun ia masih mengingat nomerku, bukan hafal, mungkin sekedar ingat kombinasi angkanya. Itu saja cukup membuatku yakin, kalau persahabatan kami istimewa.
***
Bicara tentang teman. Berapa banyak teman SD yang masih kontak sama kamu? Bukan satu grup, beneran ngobrol dalam satu chat pribadi. Temen SMP? Temen SMA? Kuliah?
Lalu aku teringat sebuah tulisan di blog aisyafra.wordpress.com yang judulnya "Just a Few Good People"
"You don’t need to be accepted or loved by everyone, just a few good people. People who accept and love you the way you are. Even at the times when you are hard to accept and love yourself."
- Meutia Halida
Izinkan kututup tulisan ini dengan terjemahan kutipan di atas,
Kamu ga perlu diterima atau dicintai oleh semua orang, cuma perlu beberapa orang saja. Orang-orang yang menerima dan mencintaimu apa adanya. Bahkan di waktu kamu sendiri sulit untuk menerima dan mencintai dirimu.Sekian. Terimakasih.