Bukan Tidak Bisa, Hanya Belum Mencoba
Isabella Kirei
October 30, 2018
0 Comments
Bismillah.
Pagi ini, sebuah hikmah memanggil-manggilku, meminta untuk ditulis. Dari kejadian sederhana pekan lalu. Beberapa jam sebelum menulis ini, otakku sudah memulai merangkai outline. Memikirkan apakah hikmah ini akan kuikat dalam tulisan fiksi atau non fiksi. Sampai waktu ini tiba, kubiarkan jemariku bekerja.
Hari itu gas sudah hampir habis. Gas yang biasa digunakan untuk kompor, untuk memasak. Gas cadangan sudah dibeli adikku. Tadinya hendak diganti, namun jarum masih belum diujung merah. Kata adikku, nanti sore saja. Sepertinya cukup sampai sore. Adikku sempat bertanya, apakah aku bisa memasang tabung gas. Aku jawab tidak bisa. Lalu aku berbisik pelan, lebih tepatnya belum pernah mencoba. Singkat cerita, hari itu, karena urgen, dan gas habis, aku memberanikan diri mencoba memasang gas. Dan.. ternyata mudah. Aku memang pernah melihat Ayah dan adikku melakukannya. Ternyata, itu pekerjaan sederhana.
Kejadian itu berlalu satu pekan. Lalu pagi ini, entah mengapa hikmahnya terlintas di kepalaku, seolah menyapaku dan meminta ditulis.
***
Benar. Seringkali kita terburu mengakhiri kalimat kita. Kita berkata tidak bisa. Padahal yang lebih tepat, kita hanya belum pernah mencoba. Atau kita sebenarnya bukan tidak bisa. Hanya belum belajar.
Skenario fiksi yang tadi pagi aku reka, adalah contoh kemampuan memasak. Bisa masak? Ga bisa. Benarkah tidak bisa? Atau sebenarnya hanya belum pernah mencoba?
Mungkin sebenarnya kita hanya belum bisa. Kita hanya belum mencoba sehingga belum bisa. Belum belajar sehingga belum bisa. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan kalau kita mau mencoba. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan kalau kita mau belajar.
Jadi.. *khususnya untukku. Jangan segera membatasi dirimu. Jangan terlalu cepat memangkas kemampuanmu. Kita... bukan tidak bisa, kita hanya belum mencoba. Kita bukan tidak bisa, kita hanya belum belajar.
Memasang gas merupakan hal kecil, tapi dari hal kecil itu, aku bisa memetik hikmah. Bahwa seringkali kita, bukannya tidak bisa, hanya belum mencoba, atau belum belajar. Jika kita mau memberanikan diri untuk mencoba, kita bisa melakukannya. Jika kita mau sedikit usaha dan belajar, kita bisa mengerjakannya.
***
Awalnya, aku pikir ada banyak hal yang tidak bisa aku lakukan. Tapi dari satu kejadian kecil itu, aku diingatkan olehNya. Qadarullah ma syaa Allah. Bahwa ada banyak hal yang bisa aku lakukan, yang aku tidak tahu, hanya karena aku belum mencobanya. Dan ada banyak hal yang bisa aku lakukan, jika aku mau belajar. Manusia,.. diberi kemampuan, awalnya mengira tidak bisa, mencoba, ternyata bisa. Manusia,.. diberi kemampuan itu, kemampuan untuk naik tingkat, dari tidak bisa menjadi bisa, jika mau mencoba dan mau belajar.
Allahua'lam.
Pagi ini, sebuah hikmah memanggil-manggilku, meminta untuk ditulis. Dari kejadian sederhana pekan lalu. Beberapa jam sebelum menulis ini, otakku sudah memulai merangkai outline. Memikirkan apakah hikmah ini akan kuikat dalam tulisan fiksi atau non fiksi. Sampai waktu ini tiba, kubiarkan jemariku bekerja.
Hari itu gas sudah hampir habis. Gas yang biasa digunakan untuk kompor, untuk memasak. Gas cadangan sudah dibeli adikku. Tadinya hendak diganti, namun jarum masih belum diujung merah. Kata adikku, nanti sore saja. Sepertinya cukup sampai sore. Adikku sempat bertanya, apakah aku bisa memasang tabung gas. Aku jawab tidak bisa. Lalu aku berbisik pelan, lebih tepatnya belum pernah mencoba. Singkat cerita, hari itu, karena urgen, dan gas habis, aku memberanikan diri mencoba memasang gas. Dan.. ternyata mudah. Aku memang pernah melihat Ayah dan adikku melakukannya. Ternyata, itu pekerjaan sederhana.
Kejadian itu berlalu satu pekan. Lalu pagi ini, entah mengapa hikmahnya terlintas di kepalaku, seolah menyapaku dan meminta ditulis.
***
Benar. Seringkali kita terburu mengakhiri kalimat kita. Kita berkata tidak bisa. Padahal yang lebih tepat, kita hanya belum pernah mencoba. Atau kita sebenarnya bukan tidak bisa. Hanya belum belajar.
Skenario fiksi yang tadi pagi aku reka, adalah contoh kemampuan memasak. Bisa masak? Ga bisa. Benarkah tidak bisa? Atau sebenarnya hanya belum pernah mencoba?
Mungkin sebenarnya kita hanya belum bisa. Kita hanya belum mencoba sehingga belum bisa. Belum belajar sehingga belum bisa. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan kalau kita mau mencoba. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan kalau kita mau belajar.
Jadi.. *khususnya untukku. Jangan segera membatasi dirimu. Jangan terlalu cepat memangkas kemampuanmu. Kita... bukan tidak bisa, kita hanya belum mencoba. Kita bukan tidak bisa, kita hanya belum belajar.
Memasang gas merupakan hal kecil, tapi dari hal kecil itu, aku bisa memetik hikmah. Bahwa seringkali kita, bukannya tidak bisa, hanya belum mencoba, atau belum belajar. Jika kita mau memberanikan diri untuk mencoba, kita bisa melakukannya. Jika kita mau sedikit usaha dan belajar, kita bisa mengerjakannya.
***
Awalnya, aku pikir ada banyak hal yang tidak bisa aku lakukan. Tapi dari satu kejadian kecil itu, aku diingatkan olehNya. Qadarullah ma syaa Allah. Bahwa ada banyak hal yang bisa aku lakukan, yang aku tidak tahu, hanya karena aku belum mencobanya. Dan ada banyak hal yang bisa aku lakukan, jika aku mau belajar. Manusia,.. diberi kemampuan, awalnya mengira tidak bisa, mencoba, ternyata bisa. Manusia,.. diberi kemampuan itu, kemampuan untuk naik tingkat, dari tidak bisa menjadi bisa, jika mau mencoba dan mau belajar.
Allahua'lam.