Follow Me

Saturday, October 14, 2017

Rumpun Aksara + Karya Seorang Teteh = Booster Semangat Menulis

Bismillah.

Maaf, kemarin tidak menyempatkan menulis. Draft ada sih, cuma satu dua kalimat dengan judul satu kata *ga ada yang butuh penjelasan ini padahal hehe.

Akhir-akhir ini blog ini banyak diisi dengan tulisan ber-hashtag random, karena saya merasa ada banyak hal random yang berseliweran di otak saya dan meminta saya untuk menuliskannya. Sebenarnya tulisan ini bisa saja masuk hashtag random. Tapi.. saya pikir, ini bisa juga masuk label Menulis, dan Tulisan.

***

Rumpun Aksara

Mulai aktif di tumblr dan mengenal akun tumblr Teh Novie Oktavia, dari sana, kenal Rumpun Aksara yang mengadakan diskusi online via grup WhatsApp, dengan pemateri Teh Novie. Bismillah, akhirnya saya mendaftar, dan mengikuti diskusinya, memberanikan diri bertanya juga. Dua hari atau tiga hari berselang, ada diskusi lagi di grup yang sama. Pematerinya Rere Ariqy Raihan. Di sini, meski baca diskusinya disambi chat dengan orang lain, alhamdulillah dapet banyak pelajaran juga, berani bertanya juga. Bertanya di grup whatsapp seharusnya memang bukan hal yang perlu diacungi jempol, ga perlu keberanian juga, harusnya. Tapi bagiku, beda. Hehe. Maaf skip2, curhatnya di tutup aja.

Diskusi pertama dengan Teh Novie fokus ke motivasi menulis, teknik menulis, tips trik, banyak juga pertanyaan terkait menerbitkan buku. Sedangkan diskusi kedua dengan Rere fokus ke introvert dan mengejawantahkan emosi dalam tulisan yang bermanfaat. Saya yang akhir-akhir ini lebih condong ke introvert, walau tidak menghapus sifat ekstrovert *I think I am an ambivert, jujur banyak dapet manfaat.

Dari Teh Novie, saya diingatkan lagi untuk konsisten menulis. Jangan malu untuk menulis, meski kualitas tulisan kita masih dibawah standar baik. Tingkatkan konsistensi, lalu belajar, in syaa Allah kualitas tulisan juga akan naik. Saya juga diingatkan, bahwa menulis dan menerbitkan buku bukan sekedar percaya diri atau tidak, tapi juga tentang melawan keraguan dalam diri kita. Diingatkan juga, untuk sering-sering konsultasi kepada senior.

Dari Rere, saya diingatkan lagi tentang introvert yang membutuhkan menulis. Butuh dan harus. Bukan lagi sekedar hobi, atau pengisi waktu luang. Selain itu, saya juga diingatkan dan disarankan tips agar menghilangkan introvert dalam membagikan tulisan. Fokus ke tujuan membagi manfaat, jangan mikir yang lain-lain. Diingatkan lagi juga, bahwa setiap tulisan ada pembacanya, jadi jangan takut naskah buku kita tidak bisa diterbitkan hanya karena merasa temanya pasaran.

Saya salut dan ingin mengucapkan terimakasih kepada pengurus/pegiat Rumpun Aksara. Rumpun Aksara basisnya di tumblr dan pernah mengadakan projek menulis metamorfoself. Katanya, di waktu mendatang akan ada projek-projek menulis lain, barangkali ada yang penasaran, silahkan search saja di tumblr. Saya mungkin tidak akan mengikutinya, masih kekeuh urusan seperti ini. Aku lebih nyaman menulis di sini. Sampai nanti, mungkin ada tempat lain saya menulis yang tidak hanya aman dan nyaman di jemari, tapi juga aman dan nyaman di hati. 

Jujur mendengar nama komunitas ini, mengingatkanku pada Aksara Salman ITB, kerinduanku, suasana diskusi di sana, dan banyak hal lain, yang ga bisa saya sebut di sini.

Karya Seseorang


Kyaaa.. maaf heboh. Meski sudah berusaha agak formal dengan menggunakan kata ganti 'saya' dan bukan 'aku', untuk yang kali ini izinkan saya heboh sendiri. Tidak bisa tidak heboh, saat seorang saudari, Teh Indah shalihah, tiba-tiba membagikan kabar gembira tersebut. Jadi ternyata Teh Indah termasuk salah satu penyusun buku berjudul "Muslimah Kece, Cantik Karena Allah" yang diterbitkan oleh Genta Production.

Dari promosi buku di grup, berlanjut ke percakapan pribadi. Akhir-akhir ini hobi Teh Indah adalah menulis, kurang lebih sepertiga dari isi buku tersebut ditulis oleh beliau. Percakapan berlanjut juga dengan nostalgia masa-masa kami satu divisi di suatu organisasi. Organisasi, yang sama-sama kami rindukan.

Oh ya, deskripsi isi buku bisa dibaca di sini. Isinya mayoritas mengenai hijab. Kalau kata teh Indah, buku ini lebih pas dibaca bukan untuk kalangan aktivis. Tapi mungkin bisa dibeli untuk diberikan/hadiah bagi teman. Yang mau pre order, bisa langsung hubungi Teh Indah.^^
Booster Semangat Menulis

Kedua hal tersebut menjadi booster semangat menulis bagi saya. Bukan cuma semangat menulis di sini, tapi juga tempat lain. Dua hal tadi juga, yang mengingatkanku agar berada di lingkaran orang-orang yang punya visi/mimpi yang sama, agar mimpi tidak berhenti jadi angan-angan. Selain itu, juga agar rutinitas menjadi penghapus memori semangat menulis kita.

***

Terakhir.. mungkin pernah, kamu jatuh, semangatmu pudar. Saat itu, mungkin kamu butuh sedikit waktu untuk memulihkan luka, mewarnai kembali semangatmu. Saat itu, mungkin kamu perlu bertemu atau berkomunikasi dengan orang-orang positif, yang keberadaannya, pertemuan singkat dengannya, komunikasi sederhana dengannya, membuat semangatmu terisi ulang.

Semangat berprogres. Mungkin tidak selalu cepat, terkadang lambat, tapi tidak apa-apa. Yang penting kita tidak memilih berhenti dan mundur ke belakang. Sebenarnya, mundur ke belakang boleh, kalau tujuannya adalah memasang strategi. Jadi ingat sebuah ayat dalam Quran, yang tidak saya hafal nomer surat atau ayatnya. Yang intinya, Allah mengingatkan kita untuk tidak mundur jika berhadapan dengan musuh Islam, kecuali jika hendak menyusun strategi. Ada yang mau bantu ingetin, itu ada di surat apa dan ayat berapa? Makasih.

Semangat! Berlari, berjalan, atau bahkan menyeret langkah. Isi semangatmu, kamu pasti bisa! In syaa Allah. Allah tidak akan memberimu beban kecuali kamu bisa memikulnya. Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya