#hikmah
from unsplash |
Kemarin malam, aku di sadarkan salah satu nikmat yang sering aku lupa. Nikmat mengenakan hijab, tanpa hambatan dan larangan baik dari orangtua maupun lingkungan.
Aku kira perjuangan seorang muslimah untuk mengenakan khimar, cuma dirasakan muslimah di luar negri. Ternyata aku salah. Ada juga, muslimah di Indonesia yang untuk menutup auratnya secara sempurna berjuang dan menghadapi berbagai situasi sulit. Jujur kaget, ketika ia tiba-tiba jujur padaku tentang hal tersebut. Tentang ia, yang sedang berusaha dan berjuang untuk bisa hijrah.
Aku bertemu ukhti cantik berkhimar biru itu di sebuah acara dua hari satu malam. Kami tidak banyak ngobrol, saat acara. Qadarullah satu transportasi, dan saat yang lain tidur, kami mengobrol ini itu. Sebelum akhirnya tidur juga, karena kelelahan yang memberati kelopak mata kami.
Satu bulan lebih selepas acara, seorang ukhti lain, yang satu kelompok denganku chat, menyampaikan kalau ukhti berkhimar biru merindukanku. Lalu silaturahim itu terjalin, ia menceritakan padaku susahnya mencari nomer whatsapp ku di grup besar. PP-nya bukan foto, ga pernah bersuara pula, jadi nama-ku tidak tertera. Hehe. V
Satu bulan lain telah berlalu. Kemarin malam, ia mengirim chat kepadaku. Berawal dari kata rindu, lalu pertanyaan kabar hati, tentang menulis, hijrah, lalu cerita kegundahannya dan perjuangannya untuk memakai kerudung muncul. Masalah yang masih membumbung dan belum masuk anti-konflik. Aku yang membaca cuma merespon sebisaku. Aku sebenarnya.. tidak bisa banyak bicara tentang yang ia curhatkan. Aku tidak pernah merasakan konflik seperti itu, tidak pernah mendapatkan larangan dan situasi yang mempersulit diriku memakai hijab.
***
Seolah Allah mengingatkanku.. agar nikmat yang satu ini tidak aku lupakan. Seolah Allah mengingatkanku.. ada yang jalan hijrahnya jauh lebih terjal dan mendaki, ketimbang jalan hijrahku. Seharusnya aku lebih semangat lagi, untuk terus hijrah mendekat kepada Allah.
Untukmu, ukhti yang sedang berjuang untuk berhijrah. Semoga Allah kuatkan hatimu, tegapkan langkahmu, berkahi setiap aktivitas dan harimu. Semoga segera kau kecap manis dari perjuangan yang seringkali pahit. Semoga setiap luka, setiap duka, setiap letih dibalas Allah dengan pahala, menjadi penggugur dosamu.
Semoga sedikit kata dan foto puisi Yasmin Mogahed dariku bisa menghiburmu, menyemangatimu, meski sedikit. Tetap semangat ya, shalihah~ Allah selalu bersamamu. Allah selalu mendengarmu.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya