#random
Aku terdiam membaca memories yang hari ini diingatkan Facebook. Sebenarnya biasanya aku hanya mengabaikannya, toh isinya seringnya.. hanya aku yang pernah share postingan dari akun lain. Ya, entah sejak kapan. Facebook-ku fungsinya mirip-mirip sama tumblrku, banyak reblog/share saja.
Aku terdiam membaca quotes tersebut. Membaca bulan, tanggal, dan tahunnya. Lalu teringat status whatsappku, ya.. isinya sama meski tidak full. Status yang aku sembunyikan seiring dengan diriku yang menghilang dari peredaran. Aku tidak ingat pastinya kapan gantinya, mungkin akhir 2015, atau awal 2016. Entahlah. Yang jelas, sebelum whatsapp statusnya ganti jadi versi foto dan video yang akan kehapus otomatis setelah 24 jam. Tapi lepas dari kapan aku membiarkan status itu di sana, aku jadi dibuat mikir, apa aku buka-buka facebook, lalu menemukan quotes ini? Dan memindahkannya ke status wa, sebagai pengingat diri? Atau aku.. liat quotesnya dari buku agenda biru-ku, yang penuh dengan quotes Salim A. Fillah dari buku JCPP? Entahlah.
Tapi semua ini, bukan kebetulah kan.. ada hikmah yang seharusnya kupetik. Satu quotes itu, yang pernah aku share di fb, Oktober 1, 2011. Pernah jadi status whatsappku mungkin 2 tahun, meski sifatnya tersembunyi dan hanya aku yang bisa lihat. Dan hari ini... 6 tahun setelah aku posting di facebook, 2 tahun mungkin setelah aku pasang di status whatsapp. Quotes yang sama, apakah aku sudah bisa melakukannya dengan benar? Apakah aku sudah peduli kepada Allah? Sudah berbaik sangka kepada Allah? Sudah yakin kepada Allah?
Mungkin aku masih belum sempurna mengamalkannya. Belum sempurna mengubah sikap mentalku kepada Allah. Dari tidak tahu menjadi peduli, dari berburuk sangka menjadi berbaik sangka, dari ragu menjadi yakin. Tapi aku sudah sedikit berusaha lebih peduli, sedikit berusaha terus berbaik sangka, terus berusaha untuk yakin. Terus berjalan, berusaha berjalan mendekat kepada-Nya.
Semoga aku, atau siapapun. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang diberikan petunjuk oleh Allah, all the way over there. 'Asaa ayyahdiyani robbi li aqraba min hadza rasyada..
***
Untukku, atau untuk siapapun di masa depan (satu dua menit ke depan, juga masa depan kan ya? hehe^^). Akan ada saat kau jatuh lagi, meski sekarang kau sangat takut untuk berada di fase itu lagi. Tapi itulah manusia bukan? Jatuh-bangkit, naik-turun, gelap-terang. Semoga kau membaca kutipan sederhana ini:
Ketika kita mengubah sikap mental kita kepada Allah, dari tidak mau tahu menjadi peduli, dari berburuk sangka menjadi ber-hunuzhzhan, dan dari ragu menjadi yakin padaNya, saat itulah Allah akan menunjukkan jalan-Nya kepada kita.
- Ustadz Salim Akhukum Fillah
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya