Bismillah.
Luli lula luli... seorang bocah berkicau, menggumam, entah meniru suara apa.
"Aku mau main, ga jauh-jauh", katanya pada ibunya. Ia duduk di sana, adiknya dengan kerudung biru mengikuti kakakknya. Bocah kecil itu... girang karena melihat lapangan hijau di hadapannya.
Lilu lula luli... ia bersenandung lagi. Lalu merajuk, merayu ibunya, agar boleh main ke sana, ke lapangan rumput hijau yang seolah memanggilnya, mengajaknya berlarian di atasnya. Sang ibu luluh, digendongnya sang adik, menuruni tangga, tentu bocah itu sudah di depan. Bocah itu berlarian di lapangan rumput tersebut, bertelanjang kaki. Bermain di dekat pancuran penyiram rumput yang qadarullah sedang dinyalakan.
***
Aku selalu tertarik memperhatikan anak kecil yang kutemui di keseharianku. Hanya mengamati tapi... aku bukan tipe akhawat yang mendekati, mengajak ngobrol dll. Selalu takjub memperhatikan bocah kecil. Mereka dengan kaki kecilnya berlarian kesana kemari. Selalu girang dan excited di tempat yang luas. Jatuh, menangis, berdiri, lalu berlari lagi. Ga ada takutnya.
Kadang aku iri, pengen jadi anak kecil, trus merayap lewat samping pagar luar, trus berjalan menuju pintu masuk menara. Kadang iri, pengan lari pagi terasa lebih menyenangkan, karena kejar-kejaran dengan kakak. Trus jadi inget Aisyah (ridha Allah atasnys) dan Rasulullah (sholawat dan salam untuknya). J
Kita sebagai manusia yang sudah dewasa, sudah bukan anak kecil lagi, harusnya mau belajar. Belajar untuk selalu optimis dan girang terhadap semua hal, dari hal-hal kecil, kemudian dari hal tsb, kita cari hikmah/pelajaran yang bisa diambil.
Apa lagi, pelajaran yang kita bisa ambil dari anak kecil?
Allahua'lam.
***
PS: Ditulis di sore yang sama, di kertas yang berbeda, yang tak kalah kucelnya karena tidak tersimpan rapi, ditunda-tunda akan di salin, sampai sekarang, ditakdirkan dipublish juga. Kali ini banyak editannya~ dibanding tulisan sebelumnya, yang cuma sekedar di salin. See you^^ maybe sooner or later
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya