#bersihbersihdraft
Bismillah.
Jika bagi mereka pernah kata yang menyedihkan.. apalagi sekarang tidak. Bagiku, mendengar pernah-nya mereka membuatku mengkirut, mengerdil, minder. Ah.. mereka dengan kuantitas pernah mereka. Mungkin karena perbedaan kuantitas itu, aku sering merasa makin kecil... aku belum pernah. Jikapun pernah, bisa dihitung dengan jari di satu tangan. Jadi belum pernah itu... membuatku bertanya-tanya pada diri, kemana saja diriku? Ngapain aja selama ini? Belum lagi berpikir.. mereka dengan pernah mereka, dan aku dengan pernah diriku.
Bismillah.
아직 |
***
Tulisan ini terinspirasi dari tulisan teteh Mentari Pagi, di tulisan tersebut beliau bertanya, pernah? sekarang masih? Semacam itu. Tentang hafalan hm.. Lalu aku menulis paragraf di atas.
Kata pernah, satu kata memang tapi bisa dimaknai berbeda. Ada yang merasa minder, karena dia pernah, aku belum. Baik tentang hafalan, atau tentang tempat yang dikunjungi, atau apapun. Menulis tentang pernah, aku tiba-tiba teringat tentang sunnah/hadits. Apa hubungannya?
Bahwa untuk menjadi bagian dari orang-orang yang melaksanakan sunnah Rasulullah (shalallahu 'alaihi wasalam), kita minimal pernah melaksanakannya. Bagusnya memang rutin, sering. Tapi meski jarang, bahkan cuma pernah.. itu tetap dihargai oleh Allah, tetap terhitung sebagai salah satu yang mengikuti sunnahnya. Uwooo *terharu*.
Maka.. untukmu, yang minder karena mereka-mereka yang rajin beut rajin nan rutin melaksanakan sunnah nan rutin melaksanakan sunnah tahajud misalnya, atau sunnah senin-kamis, atau sunnah lain. Jangan jadikan rasa minder itu penghalang dirimu mengerjakan sunnahnya. Tetap usahakan melakukannya, minimal pernah, minimal pernah. Malu memang, da aku mah apa.. Sujud tilawah misalnya belum pernah mraktekin, doanya belum hafal. Jangan justru minder dan ga mempraktikan. Jadikan motivasi, minimal pernah. Yuk luangkan waktu hafalin doanya, trus baca juz 30, ada ayat sajdah, lalu menghadap kiblat dan sujud. Di kamar aja, kalau misal di masjid malu hehe.
Dan untukmu... Yang sudah pernah. Jangan jadikan pernah sebagai excuse, kan udah pernah, ga sering gapapa. Jangan gitu. Sunnah loh. Tahukan definisi sunnah? Sunnah itu.. Kalau dilaksanakan berpahala. Kalau tidak dilaksanakan? Ga apa-apa?? Salah. Kalau tidak dilaksanakan rugiiiiii.
Kita sudahi saja tulisan kali ini. Pernah, satu kata itu.. Semoga tidak membuat minder, tapi memotivasi. Pernah, satu kata itu... Semoga tidak menjadi excuse.
Oh ya, ingin menegaskan, ini muhasabah diri~ Sekian, anyong~
Allahua'lam.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya