Follow Me

Wednesday, January 4, 2017

Diingatkan: Belajar Tahsin

#blogwalking

Bismillah.

Jujur.. rasanya seneng banget, pengennya lanjut baca aja. Sepekan ga buka blog artinya ada puluhan tulisan blog lain yang harus dikunjungi dan dibaca. Salah satunya blog sahabat yang masih satu dua kali ketemu di salman, meski cuma tukar salam dan senyum.

Sukaa baca tulisannya, diingatkan lagi agar belajar tahsin, agar membaca Quran dengan tartil *perlahan-lahan. 
Pertemuan satu beres, pas balik kosan dan baca Al-Qur’an saya bingung, meski sambil dibuka buku petunjuk kapan 2/4/6 harokat. Aaah, zaaah ini berapa harokat dah -___-. Terus pertemuan kedua saya harus nunggu minggu depannya pula hiks, bahas tentang gunnah. Ternyata gunnah bukan cuma nun doang *kemana aja pelajaran Qur’an-Hadits madrasah lo Sa’idah hehe*, ternyata ada mim juga. Jadi empat tempat gunnah: tasyid nun, tasydid mim, nun mati atau tanwin ketemu huruf selain idzhar (haha ingat gak lelucon ter-hits 2016 ? yang ginian: Nun mati bertemu ain | Ain terkejut. Ngakak sumfeh tahun kemarin gituan hahahahahahaha) dan mim mati ketemu ba. Cara bacanya ditahan 3 ketukan, masukin hurufnya ke hidung. Inilah yang bikin frustasi! Karena baca Al-Qur’an saya jadi gak bisa ngebut seperti biasanya. Kudu hati-hati dengan empat tempat itu, harus tiga ketukan. Oke, harus bisa istiqomah!

Pertemuan ketiga hari ini bahas konsistensi dan kesempurnaan vokal. Gimana cara pengucapan fathah, kasrah dan dhammah, dan harus konsisten buat tiap huruf. Jadi kalau dhammah mulutnya harus ngumpul (ngumpulnya gak usah monyong-monyong banget hehe), kalau kasrah rahang kita harus turun, kalau fathah kita harus senyum sambil bilang “AA”. Gitu. Mana yang paling susah buat saya ? Kecuali U! Haha.

Saya protes sambil nyengir-nyengir sama ustadzah, kenapa harus senyum kalau huruf A. Dan itu diawal ngaji guys. Taawudz kan dimulai dengan hamzah. Jadi saya harus senyum dulu sebelum ngaji, oh my God. Ini mah doa saya dikabulkan Allah SWT.
- Januari #2, Pembaca Angin
***
Membaca blog sahabat itu.. bagiku lebih menyenangkan ketimbang kepo sosmednya. Sosmed biasanya cuma basa-basi *gaksemuasih. Tapi gitu deh, ga puas, karena biasanya pendek. Tapi baca blog seorang sahabat, membuatku seolah diberikan surat, diceritakan langsung bagaimana harinya, atau apa yang sedang ia pikirkan, diberi sudut pandang baru tentang suatu hal, dinasihati, diingatkan.


Mungkin bagi orang lain, tulisan di link di atas biasa aja, ga menarik. Tapi karena ada chemistry diantara aku dan penulis blog tsb, aku ga bosen bacanya hehe. Coba baca lagi tulisan lama, tentang efek tulisan seorang teman. Tulisan itu juga terinspirasi tulisan NFS tentang jarum pentul hehe. Miss you much ukhti~

Kamu gitu ga? Somehow merasa lebih suka baca tulisan orang yang sudah kita kenal, ketimbang orang asing? Atau sebaliknya? Bisa merasa kenal karena sering baca tulisan seseorang? Jawab di komentar ya..

Terakhir, untuk diriku.. kapan belajar tahsin lagi?

See you^^

Allahua'lam.

***

PS: Tetiba keinget, ada doa dari sana yang ingin kuaminkan dan kutip. "Ya Allah, saya mau jatuh cinta yang sehat, jatuh cinta pada hal-hal yang Engkau ridhai. Aamiin…"

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya