Bismillah.
Ramadhan ini... gatau kenapa ada banyak motivasi berkarya yang masuk melalui tulisan penulis lain.
Pertama tentang kolaborasi kebaikan, cuma kalimat sederhana padalah, tapi mempu membuat saya berpikir untuk tidak terus membuat excuse. Tulisannya menekankan, bahwa perlu ada aksi, komunikasi, kalau mau bisa kolaborasi kebaikan, bentuk kolaborasinya banyak. Contoh nyata di tulisannya adalah kolaborasi buku. Aslinya ia menulis tentang review buku kolaborasi dari lima orang yang gaya kepenulisannya beda, tapi 'bertemu' karena sama-sama aktif di platform tertentu. Ada yang bisa tebak, buku apa?
Kedua, masih dari orang yang sama. Mungkin akan berlanjut tiga, empat dst. Karena fokusnya memang menulis tentang motivasi menulis. Secara, ia punya kelas menulis. Kali ini, tentang kaitan Ramadhan dan karya. Dalam lebih dari satu tulisan, ia menjelaskan bagaimana Ramadhan bisa jadi momen yang tepat untuk 'menelurkan' karya. Waktu berkah Ramadhan. Ia juga memberi contoh real beberapa karya, baik karyanya maupun karya orang lain, termasuk sirah shahabat tentang Ramadhan dan karya.
Ketiga, dari grup kulwap. Biasanya padahal aku sering skip dan ga baca, meski grup tersebut rutin mengadakan kulwap. Qadarullah baca materi menulis dari Dini Nuzulia Rahmah. Baca profile-nya, tulisan motivasi darinya, membuatku sadar, I still have long way to go J
Kelsey Meyer, penulis yang kemudian berkonsultasi dengan sejumlah penerbit dan pengarang, menemukan beberapa alasan yang memotivasi dalam penulisan sebuah buku.
Pertama, karena frustrasi dengan lingkungan sekitar dan minimnya pengetahuan atau informasi mengenai sesuatu. Erin Callinan, pengarang buku Beautifully Bipolar, mengaku menulis buku karena dirinya kecewa dengan lingkungan sekitar.
Alasan kedua, adalah ketika melihat banyaknya orang yang melakukan kesalahan yang sama. Ini merujuk pada pengalaman Stephen Monaco, yang menulis Insightful Knowledge. Ia menyadari dirinya harus menulis sebuah buku begitu melihat banyak orang melakukan kesalahan yang sama dalam satu teori, padahal kesalahan tersebut sebisa mungkin dihindari.
Alasan ketiga, adalah menyadari bahwa gagasan yang akan ditulis terlalu besar jika hanya dimuat di blog.
Alasan keempat, menulis buku ketika sudah mendapat informasi banyak dan riset yang mendalam tentangnya.
Dan alasan terakhir yang mendorong untuk melahirkan sebuah buku tak lain adalah ketika sudah memulai menulis, maka tuntaskanlah sampai akhir.
- Dini Nuzulia Rahmah, dalam tulisan "Menulis Kebaikan, Menebar Kebermanfaatan", disampaikan di Kajian Online My Adventure My Tafakur***
Aku pernah menulis di sini, tentang strong why, yang jadi syarat utama dalam berkarya, atau secara spesifiknya menulis dan menerbitkan buku. Dan aku memang belum memiliki itu, masih maju mundur, ga jelas, nyaman nulis di sini aja, tapi di sisi lain keinginan untuk nerbitin buku dengan tema 'itu' masih tependam jauh di lubuk hati. *hahaha bahasanya loh hehe.
Banyakin doa di bulan Ramadhan. Really bell.. do that please!!
Aku mungkin sok tahu, tapi gatau kenapa seolah apa yang Allah sajikan, jadi jawaban doa. Kamu belum punya strong why kan bell.. nih ada sekian banyak motivasi yang bisa kamu konsumsi, sembari mulai menata strong why pribadimu. Kenapa harus berkarya, kenapa harus lewat tulisan, kenapa harus buku.
***
Terakhir, tulisan ini memang banyak bicara tentang diri. Banyak selftalk juga.
Tapi izinkan aku tuliskan doa untuk siapapun, semoga Allah memudahkan kita untuk berkarya. Bukan cuma untuk diri sendiri. Tapi sebagai bentuk kita menjadi hamba Allah, bentuk slavery padaNya, melayani Din-Nya.
Ada yang inget ayatnya? Qul hadzihi sabilii.. *buka lafzi dulu deh.. hehe
قُلْ هَـٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَـٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
Allahua'lam bishowab.
MasyaAllah terima kasih mba sudah membuat hari saya bahagia dengan testimoninya :)
ReplyDeleteSama-sama. Terima kasih juga atas tulisannya. ^^
Delete