"Lainsyakartum...", ucapnya kemudian tersenyum. Aku refleks mengikuti lanjutan kalimatnya "....laazidannakum".
"Itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Bersyukurlah, biar nanti ditambah..." jelasnya. Membuat senyumku mengembang.
Dan aku, kembali dibuat merenung dan mengangguk dalam hati. Ia selalu bisa membuatku termotivasi tentang ini.
***
Alhamdulillah.. sudah hari ke empat Bulan Ramadhan dan kita masih diberi kesempatan untuk hidup. Apa kabar tiga hari pertama Ramadhan? Sebelum Ramadhan.. pastinya kita punya target-target yang ingin dicapai, baik hal itu kamu tulis atau sekedar di otakmu. Mulai dari target tilawah, hafalan, amalan sunnah yang ingin dikerjakan, termasuk target olahraga, membaca buku atau target menulis.
Dari sekian target mungkin ada yang dengan lancar kamu centang checklist-nya, namun ada juga yang kamu tertatih-tatih mengerjakannya. Ada banyak alasan yang mungkin membuat target tersebut tidak terlaksana, atau tertunda pencapaiannya, bisa jadi waktu, atau kemampuan kita, atau kesibukan. Namun terlepas dari semua alasan tersebut ada satu hal yang harus kita ingat: jangan mengeluh, kecewa itu pasti, namun jangan mengeluh, bersyukurlah.
Setidaknya Allah mengizinkanku mencapai ini, ini dan ini
Bersyukurlah atas satu dua, atau beberapa target yang sudah kau capai hari ini atau hari kemarin. Karena sesungguhnya tanpa izin Allah, target tersebut tidak akan bisa tercapai.
Ini bukan tentang waktu luang sehingga kamu bisa menyelesaikan mengerjakan target A. Tapi ini tentang waktu yang Allah berkahi, sehingga kamu bisa mengerjakan ibadah A. Padahal bisa jadi.. waktu itu kamu gunakan untuk main sosmed, atau tidur, atau kegiatan lain yang tidak produktif.
Ini bukan tentang kemampuanmu sehingga kamu bisa melakukan target B. Tapi ini tentang Allah yang memberikan izin kamu mengerjakan kegiatan B. Padahal bisa jadi, kamu hari itu kamu stuck dan entah mengapa tidak bisa melakukannya, padahal di hari lain kamu terbiasa melakukannya.
Bersyukurlah atas itu semua.. karena sebenarnya yang membuat kita mampu melaksanakan ketaatan dan menjauhi maksiat bukan iman kita, tapi Allah yang menggerakkan hati kita, dan hati kita yang kemudian menggerakkan tubuh kita. Allah lah yang memberikan kita kemudahan untuk melakukan ketaatan kepadaNya, dan IA juga yang memberikan kita kekuatan untuk pergi dan meninggalkan maksiat kepadaNya.
Setidaknya Allah masih memberiku kesempatan hidup untuk mengejar target itu, itu dan itu
Bersyukurlah.. karena Allah masih memberikan waktu pada kita untuk mencapai target yang tertunda itu. Mungkin tanggal 1 Ramadhan lalu tidak tercapai, dan terus tertunda hinggal 3 Ramadhan, tapi.. Allah masih memberi kita hari ini, 4 Ramadhan. Sekarang kita harus tunjukkan rasa bersyukur kita, dengan berusaha dan berdoa untuk mencapai target X.
***
Aku mengambil selembar post-it berwarna biru muda kemudian menempelkannya di salah satu lembar catatan setoran hafalan dan murajaahku. Diatasnya kutulis satu hikmah yang kudapatkan dari Teteh Musyrifah yang tiap pekan menyimak setoranku.
//Bersyukurlah.. Mungkin pertemuan saat ini cuma satu dua ayat saja yang bisa kau setor. Pasti kecewa, tapi jangan mengeluh. Bersyukurlah (14:7), mungkin dengan bersyukur, satu dua ayat tadi akan Allah tambahkan dengan satu dua halaman. Who knows?
‘Eh kurang’ ucapku dalam hati, kemudian mengambil selembar lagi post-it, kali ini yang berwarna pink.
//Tapi ingat.. cara bersyukur itu, bukan sekedar apa yang kita ucapkan di lisan. Tapi juga diwujudkan dengan berusaha lebih keras lagi dan berdoa lebih sering lagi. SemangKA!
***
Terakhir izinkan aku tutup tulisan ini dengan doa.. Allahumma a-inna ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika. Aamiin
Semangat berusaha dan berdoa mencapai target-target Ramadhanmu. Yang belum buat target, coba dibuat ya.. rencana itu penting, agar Ramadhan bisa menjadi produktif. Semangat!
Allahua’lam bishowab
***Italic = fiksi
PS: Sudah dipublish tgl 30 Mei 2017 di facebook khusus Ramadhan
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya