Follow Me

Thursday, May 17, 2018

Tidak Ada Jalan di Tempat

Bismillah.

Dalam perjalanan hati menuju padaNya, tidak ada jalan di tempat, yang ada hanya dua, kita maju, atau kita mundur. Saat maju, penting untuk menjaga keistiqomahan, semangat untuk terus maju. Saat mundur, penting untuk menjaga harapan, bahwa Allah masih memberikan kesempatan untuk kita maju lagi, mendekat lagi, berlari lagi kepadaNya.

Seperti yang tertulis dalam buku Madarijus Salikin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah,
Siapa yang tidak memiliki tekad untuk maju terus, berarti dia sedang mundur tanpa disadarinya. Sebab tabiatnya tidak mengenal istilah berhenti di tempat. Yang ada adalah maju ke depan atau mundur ke belakang. Orang yang benar-benar melakukan perjalanan tidak akan menoleh ke belakang dan tidak ingin mendengar panggilan kecuali yang datang dari arah depan dan bukan dari arah belakang.
***

Selain tentang perjalanan hati menuju Allah, menurutku aturan tidak ada jalan di tempat juga berlaku di menulis. Ya.. ga ada ceritanya jalan di tempat. Kalau aku berhenti menulis, itu bentuk kemunduran. Jadi, meski aku masih belum tahu, tentang kapan mimpi menerbitkan buku berhenti jadi mimpi dan mulai menjelma menjadi rencana. Aku...tidak boleh mundur, aku cuma harus terus menulis, sembari memperbaiki diri. Semoga nanti Allah berikan jalan dan petunjuknya. Yang terbaik. Karena bagiku, intinya bukan sekedar tentang produk karya. Ini tentang keberkahan yang Allah titipkan.

Semoga setiap kata, Allah berikan keberkahan di dalamnya. Semoga setiap tulisan diawali dan diakhiri dengan niat yang lurus. Selamat menjalani hari-hari Ramadhan. Yang mau ikutan, boleh.. mari produktif menulis di bulan Ramadhan. J

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya