Follow Me

Tuesday, May 1, 2018

Daun - Akar ; Perilaku - Cara Pandang

Bismillah.

#buku #nukilbuku

Ada banyak banget hal yang perlu dicerna dan dinukil dari buku 7 Habits. Tapi saya terlalu sibuk dengan diri sendiri, sampai memilih berlama-lama tidak menulis. Atau. menulis, tapi menulis hal-hal pribadi.

***

Ada tiga kutipan, masih pembahasan pergeseran paradigma, efeknya ke kita, perumpamaan daun dan akar. Bingung? Hehe. Langsung ke kutipan pertama ya.


Pergeseran Paradigma Membawa Perubahan yang Kuat

"... entah menggeser paradigma kita ke arah yang positif atau negatif, entah terjadi secara spontan atau bertahap, pergeseran paradigma menggerakkan kita dari satu cara ke cara lain dalam memandang dunia. Semua pergeseran ini juga menciptakan perubahan yang kuat. Paradigma kita benar atau tidak benar, adalah sumber dari sikap dan perilaku kita, serta terutama hubungan kita dengan orang lain."
- Stephen R. Covey, 7 Habits of Highly Effective People
Ketika seseorang mengalami perubahan paradigma, pasti ada perubahan yang kuat. Karena paradigma kita adalah sumber kita mengambil sikap, perilaku serta cara kita berhubungan dengan orang lain.

Contohnya apa ya,... misal seseorang yang islamic phobia. Di otak mereka, paradigma mereka akan orang-orang yang berjenggot panjang, berjilbab hitam-hitam, adalah teroris, jahat, suka ngebom. Selama paradigma itu masih ada, maka sikap dan perilaku ia saat misal berpapasan dengan orang islam, pasti akan memilih menjauh, takut, tidak mau dekat-dekat, atau bahkan bisa langsung lapor polisi.

Bener ga ya contohnya? Hmm.

Atau mungkin. Paradigma tentang kuliah itu mahal, dan orang miskin yang hidup di desa ga akan mampu untuk kuliah. Maka orang yang memiliki persepsi tersebut, ia akan memilih mencari kerja setelah lulus SMA, atau bahkan ga sekolah dan milih kerja kasar. Jika paradigmanya bergeser, bahwa sekarang banyak anak desa yang bisa kuliah lewat beasiswa, maka pasti orang tersebut akan berusaha untuk kuliah, karena ada banyak jalan untuk kuliah, meski kuliah mahal itu fakta.

Di buku 7 Habits, yang pertama ingin digeser paradigma/persepsinya adalah tentang sikap proaktif. Bahwa kita... sebenarnya punya fitrah untuk proaktif, kemampuan untuk memilih sikap, antara  jeda stimulus dan reaksi.

Next quote please..


Berhenti Menebas Daun, Mulai Membenahi Akar


"Kita hanya bisa mencapai peningkatan besar dalam hidup saat kita berhenti menebas daun perilaku dan sikap, serta mulai membenahi akar, paradigma yang menjadi sumber dari sikap dan perilaku kita."
- Stephen R. Covey, 7 Habits of Highly Effective People 
Sebelum bicara tentang daun dan akar, Covey sering membahas tentang perbedaan pendidikan kepribadian dan pendidikan karakter. Menurutnya, pendidikan kepribadian berfokus di daun, sedangkan karakter fokusnya ke akar. Pendidikan kepribadian memfokuskan bagaimana agar kita tampak terpercaya, bertanggung jawab, dan memukau banyak orang. Sedangkan pendidikan karakter fokus ke karakter asli tanpa berpura-pura.

Aku sebenernya bingung juga gimana jelasinnya. hehe. Kalau ada yang pernah baca nukilbuku yang aku tulis dari How to Win Friends-nya Dale Carnegie itu fokus di kepribadian. Kayanya sih hehe.

Kalau sepahamku sih, mungkin ibarat buah dan akar, lho kok? Ada yang tahu pohon iman? Akarnya iman, batangnya amal, buahnya akhlak? Aku gatau kenapa mikirnya ke perumpamaan itu. Kalau fokus di memperbaiki akhlak tanpa memperbaiki iman, jadinya gimana? Kesannya akhlak cuma permukaan. Ibarat aku... yang pernah sedang lemah iman, imannya jatuh jauh dibawah. Tapi berusaha tetep baik, senyum salam. Tapi sebenernya hatinya lagi sakit. Aku sendiri ngerasa, aku kok palsu banget ya? Hehe. Kadang suka malu, udah berhijab, tapi iman masih compang-camping robek sana sini. Semacam itu mungkin? Atau salah?

Ketika iman/akar kita buruk, pasti somehow daun dan buahnya buruk juga. Mau kita berusaha biar baik, tapi pasti ada saat buruknya keluar. Seperti ukhuwah, yang memburuk saat hubungan kita dengan Allah memburuk.

Gatau kenapa nulis ini jadi inget tentang pengetahuan tentang zann (prasangka), paradigma tentang zann yang berubah, dan itu membawa perubahan sikap dan perilaku. Sebelumnya kan ya, aku pribadi kalau ada lintasan prasangka suka diabaikan aja, padahal mah, kalau diabaikan bisa juga mengendap. Setelah baca buku Revive Your Heart, dan tahu bahwa zann/prasangka itu sifatnya selalu duduk di samping kita, paradigma tentang zann berubah. Sejak itu, perubahan sikapnya juga kerasa. Kalau dulu mencoba diabaikan, sekarang ada usaha nyata, beneran harus bergerak dan membuat banyak prasangka baik, untuk meniadakan zann yang menetap di samping kita.

Misal, ada bolu digigit setengah, ditinggal di meja makan. Dulu, sering aja membiarkan zann lewat. ih, pasti ini kucing yang makan. *kucing di rumahku doyan makan bolu. Itu Zann, harus ada usaha, gerak, biar zann ga ada di samping kita. Usahanya ya tanya, ini siapa yang makan bolu setengah? Ternyata eh ternyata, adikku yang makan, tadi dipanggil ibu, jadi buru-buru ditaruh meski sudah digigit setengah. misal ya, ini fiktif hehe.

ok, lanjut ya. Yang terakhir.

Mengubah Cara Pandang, Mengubah Sifat Dasar

"Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Kita tidak bisa untuk mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah sifat dasar kita, dan sebaliknya."
- Stephen R. Covey, 7 Habits of Highly Effective People

***

Sekian tiga kutipan untuk nukil buku kali ini. Ada beberapa hal lain yang ingin saya nukil dan tuliskan di blog ini. Ditulisan lain in syaa Allah. Ini udah terlalu panjang ya? Hehe.

Semoga bermanfaat. Kalau ada yang salah, mohon koreksinya.

Untukku, ayo semangat menulis...!

Allahua'lam.

***

PS: Pernah ada yang bertanya padaku, ngapain sih baca buku 7 Habits? Bukannya dulu pernah dapet pelatihannya? Pertanyaannya sebenarnya bukan ini sih. Ganti kalimat deh.

Misal, ada yang bertanya padaku, ngapain baca buku 7 Habits padahal dulu pernah dapat pelatihannya? Jawabanku, karena pelatihannya udah lama, udah lupa semua. Ternyata, baca bukunya bisa dapet banyak manfaat. Special thanks to Kharisma Arby, yang udah rekomendasiin buku ini ke aku.

Aku masih samar-samar ingat pelatihan 7 Habits tujuh tahun yang lalu. Puasa di ruangan GKU Timur. Dosen Geologi, kalau ga salah ingat, ya, beliau yang berpulang beberapa hari yang lalu adalah trainerku. Kakak anggota kongres ITB yang jadi co-fasilatator pelatihannya. Masih samar-samar ingat, kadang terkantuk trus malu ketauan. Disuruh maju untuk simulasi. Menghafal 7 kebiasaan dengan gerakan.






No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya