Aku masih ingat, saat hari itu menginjakkan kaki pertama kali di Jalan Tamansari, menunggu waktu pendaftaran ulang di sebuah gedung bimbel, seorang kakak Gamas, yang SMAnya justru tidak di Banyumas, mengizinkan adik-adik yang belum dikenalnya untuk transit di sana.
Aku masih ingat, saat kami diajak bergegas berangkat menuju Sabuga, meski jam pembukaan pendaftaran masih lama. Mentari masih malu-malu mengintip, kami sampai di gedung pendaftaran ulang, kaget melihat antrian melingkar. Aku jadi paham, mengapa kakak-kakak Gamas menyuruh kami bersegera. Mereka sudah pernah merasakan tahap itu, bahkan mereka juga paham tentang adik-adik yang belum sarapan.
Kami, seperti anak-anak burung, yang menanti sang induk menyuapi. Satu persatu diberikan roti, dan berbagai makanan untuk mengganjal perut kami, sembari terus maju satu persatu mengikuti antrian.
Terkesan sebagai hal remeh, tapi bagi kami yang tidak tahu menahu tentang tanah yang kami pijaki, itu adalah sambutan yang begitu hangat. Padahal ga kenal, kakak satu sekolah juga bukan, tapi kakak-kakak itu mau repot-repot mengurus kami, membelikan roti untuk sarapan, menemani temanku yang memiliki masalah dalam urusan biaya, dll.
Aku mungkin belum pernah menuliskannya di sini. Karena aku tidak banyak aktif, ga pernah satu kosan pula dengan anak-anak Gamas. Tapi hari ini, izinkan aku menuliskannya. Karena sebenarnya aku tidak pernah lupa. Pada keluarga yang begitu hangat dan familiar, obat instan rindu, kala Bandung terasa terlalu dingin dan terlalu asing.
Gamas, Keluarga Mahasiswa Banyumas. Terima kasih atas banyak hal. Aku bukan anggota yang baik, bukan yang aktif juga, tapi bukan berarti aku lupa/melupakan eksistensinya. Aku... hanya kurang bisa mengekspresikan rasa.
Terakhir, meski mungkin aku tidak aktif, izinkan aku tetap di grup ya.. meski diam saja, kadang ga dibaca juga, karena meski sesekali, aku juga kadang menengok dan membacanya. Semoga tiap anggotanya sukses dunia akhirat, diberkahi dan dimudahkan urusannya~ aamiin.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya