Kompetisi

Bismillah.

Nyatanya ini memang kompetisi. Kompetisi dalam kebaikan. Bedanya, di sini, tidak ada pihak yang kalah. Yang diperlukan hanya terus menerus berlomba dalam kebaikan. Yang baru bisa ikut dalam hal-hal kecil tidak boleh berkecil hati, begitupun yang sudah ikut dalam hal-hal besar tidak boleh berbesar hati. Karena amal yang dilombakan, tidak diketahui mana yang lebih tinggi nilainya di mata Allah. Hitungannya bukan dari siapa yang lebih dahulu, atau amal yang lebih besar, tapi juga tentang kondisi hati, apakah ikhlas? Sesuatu yang gaib, yang Allah melihatnya, serta mempertahankan lurusnya tidak mudah. 

Mari berlomba dalam kebajikan^^

Maka saat melihat teman-temanmu yang sibuk dengan amal baiknya, bukan rasa minder, juga bukan rasa kalah yang harus jadi respon kita. Justru kita harus semakin terbakar semangatnya untuk ikut dalam barisan, berlomba, berkompetisi dalam kebaikan.

***

وَلِكُلٍّۢ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

***

Terakhir, khusus untukku...

kamu, ya, kamu bell, jangan mengambil respon yang salah hanya karena banyak yang sudah bergegas ikut kompetisi kebajikan ini. Ok?