"Bella ga datang sih," ucapnya saat mengirimkan foto. Sebelumnya, saat aku mengucapkan selamat, sebenarnya aku tahu, aku bersalah. Ya, kemungkinan untuk hadir ada, tapi aku masih ingin menghindari sebisa mungkin acara semacam itu.
***
Mungkin bukan cuma aku yang merasakan seperti ini.. saat ingin menghindar menghadiri arisan keluarga besar, atau kopdar alumni (kuliah, SMA, SMP, SD), atau bahkan menghindari pengajian pekanan. Alasan beragam, mungkin karena kita sejak dulu hidup soliter, outlier. Ngapain hadir kalau ujungnya merasa tersunyi di keramaian. Atau mungkin karena perasaan minder terhadap diri, entah itu karena sekarang jadi super gendut misal, atau karena yang lain sudah bekerja dan kita belum, atau karena yang lain sudah menikah dan kita belum, atau perasaan minder lain yang alasannya pasti berbeda-beda. Termasuk perasaan malu karena amal ibadah kita menurun drastis dibanding peserta pengajian lain.
Bisikan perasaan was-was itu ada, dan terus dikompori oleh setan. Kenapa? Karena saat kita fokus pada perasaan minder atau inferior tersebut, kita jadi lupa untuk bersyukur atas berbagai nikmat yang masih Allah berikan. Selain itu, lebih mudah bagi setan menjebak kita saat sendiri ketimbang saat kita bersama orang lain.
Kalau sudah sampai ketahap too anxious, having some anxiety problem justru solusinya, selain mendekat pada Allah adalah memaksa diri bertemu orang-orang positif, orang-orang yang shalih dan shalihah. Kenapa? Agar kita ga ngerasa sendiri, agar kalau kita belum bisa menangkis was-was dari setan, mereka bisa bantu kita. Atau kalau masih sulit bertemu orang-orang familiar, pergilah ke masjid, shalat berjamaah di sana, nanti qadarullah bisa ikutan kajian di masjid tersebut, semoga dengan itu kita mendengar nasihat dari kalamNya. Mendekat lagi ke al quran, membacanya, mendengarkan nasihat dari dalamnya, kemudian perlahan mulai menyadari bahwa Allah mengerti perasaan tidak nyaman di hatimu, Allah akan membuatmu tenang.
Selanjutnya, semoga kau bisa tak menghindarinya. Perlahan jadi percaya diri lagi, karena lewat nasihat dari quran dan orang-orang shalih, kau tahu.. betapa banyak nikmat dariNya yang perlu disyukuri. Karena di quran disebutkan, bahwa Allah tidak melihatmu berdasarkan fisik, pekerjaan, atau kesuksesan di dunia, melainkan dari ketakwaan. Dan ketakwaan itu kasat mata, manusia tidak bisa melihatnya. Dan pintu untuk belajar dan bertakwa selalu terbuka lebar, seiring pintu taubat yang dibuka siang dan malam olehNya.
So someday, you'll be okay to face them. Bertemu banyak orang, siap menerima berbagai pertanyaan terkait masa kau hilang kontak. Atau justru, saat kau hadir dan menemui banyak orang itu, kau temukan mereka sibuk bercerita tentang diri masing-masing. You'll be okay. Silaturahimnya akan terjalin lagi, dan kau akan siap dengan apapun prasangka dan perkataan orang lain tentangmu. You'll be fine.
Allahua'lam.
***
Kujawab dengan ringan bercandaannya, "✌️peace hehe". Tak lupa kupuji ia yang tampak cantik dan anggun.
Bagiku, percakapan personal seperti ini lebih nyaman. Ketimbang harus berada di sana, bertemu. banyak orang. Maaf, karena aku masih harus belajar. It takes time for me. Bagiku teman-teman SMA dan SMP bak "singa" yang belum familiar untuk kutemui.
***
PS: Menulis ini... karena rasa bersalahku ga bs hadir di hari istimewa seorang teman yang dua tahun sekelas saat SMA. Maaf. Semoga sedikit pesan yang kukirim cukup mewakili, bahwa keinginan untuk hadir itu ada.
Selanjutnya, semoga kau bisa tak menghindarinya. Perlahan jadi percaya diri lagi, karena lewat nasihat dari quran dan orang-orang shalih, kau tahu.. betapa banyak nikmat dariNya yang perlu disyukuri. Karena di quran disebutkan, bahwa Allah tidak melihatmu berdasarkan fisik, pekerjaan, atau kesuksesan di dunia, melainkan dari ketakwaan. Dan ketakwaan itu kasat mata, manusia tidak bisa melihatnya. Dan pintu untuk belajar dan bertakwa selalu terbuka lebar, seiring pintu taubat yang dibuka siang dan malam olehNya.
So someday, you'll be okay to face them. Bertemu banyak orang, siap menerima berbagai pertanyaan terkait masa kau hilang kontak. Atau justru, saat kau hadir dan menemui banyak orang itu, kau temukan mereka sibuk bercerita tentang diri masing-masing. You'll be okay. Silaturahimnya akan terjalin lagi, dan kau akan siap dengan apapun prasangka dan perkataan orang lain tentangmu. You'll be fine.
Allahua'lam.
***
Kujawab dengan ringan bercandaannya, "✌️peace hehe". Tak lupa kupuji ia yang tampak cantik dan anggun.
Bagiku, percakapan personal seperti ini lebih nyaman. Ketimbang harus berada di sana, bertemu. banyak orang. Maaf, karena aku masih harus belajar. It takes time for me. Bagiku teman-teman SMA dan SMP bak "singa" yang belum familiar untuk kutemui.
***
PS: Menulis ini... karena rasa bersalahku ga bs hadir di hari istimewa seorang teman yang dua tahun sekelas saat SMA. Maaf. Semoga sedikit pesan yang kukirim cukup mewakili, bahwa keinginan untuk hadir itu ada.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya