Melalui tulisan ini aku hanya hendak mengungkapkan perasaan unik, beryukur, heran.. bagaimana meski dengan kondisi gerak fisik yang terbatas karena rutinitas dll, Allah tetap membuka padaku kesempatan untuk 'bertemu' orang baru.
***
T###, yang kukenal lewat generasi al fihri. Ia yang antusias bertanya tentang ini itu. Ia.. yang rajin mendengarkan ceramah dari seorang Ustadz yang sering 'manggung' di Bandung.
Ada juga M###, yang kukenal karena satu divisi kulwap sebuah grup. Ia yang mengingatkanku untuk tidak lupa mengerjakan tugas. Ia yang siap kutanya-tanya kala aku panik sendirian karena pembicara kulwap belum juga hadir padahal waktu sudah berlalu 15 menit dari jadwal. Ia.. yang ingin bekerja sebagai perawat, agar dapat mengamalkan ilmu yang ia pelajari. Namun ada banyak pertimbangan yang membuat ia belum memberanikan diri mendaftar.
Ada juga I###, yang kukenal dari grup Ramadhan Insiratif. Ia yang membagikan tulisan di plukme. Membuatku baru tahu ada platform menulis selain tumblr dan medium. Ia.. yang meminta izin menyimpan nomerku. Ia, yang suatu pagi tiba-tiba japri dan tanya pendapat mengenai cover novelnya. Ia.. yang judul novelnya membuat keningku berkerut karena tidak tahu artinya.
Ada juga Y#####, yang merupakan salah satu perintis Sabtulis. I thought I wouldn't have the courage to say hello. Namun setelah menantang diri sendiri untuk berani bicara di depan, it just need a little courage, to say hello and appreciate the writing movement (Sabtulis). Darinya aku belajar kalau membuka komunikasi terlebih dahulu itu tidak sesulit yang kukira.
***
Ada yang pernah denger ga, bahwa pascakampus katanya berkenalan dengan orang baru itu relatif lebih sulit. Aku awalnya juga ngerasa gitu. Tapi unik, beberapa hari lalu Allah seperti menunjukkanku, bahwa tidak sesulit itu. Apalagi sekarang, saat teknologi komunikasi begitu canggih. Kalau mau, sebenarnya teknologi itu bisa kita gunakan untuk komunikasi, bukan justru 'menjauhkan yang dekat'.
Bertemu orang baru, bukan lewat teknologi itu sebenarnya lebih asik. Ya, karena kita mendengar suara, saling mengenal wajah baru kemudian bertanya nama. Kalau di dunia maya, kita kenal nama dulu, baru kemudian bisa membaca tulisannya atau juga mengenal wajahnya.
Tapi saat kita terbatas untuk bergerak, dan kemungkinan bertemu orang baru di dunia nyata berkurang, bukan berarti kesempatan itu hilang sama sekali. Allah akan bukakan pintunya, kalau kita juga mau berdoa dan berusaha hehe.
***
Sebelum menulis ini, sekitar beberapa hari yang lalu, aku baca pertanyaan seseorang di media sosialnya. Ia bertanya, kalau dikasih kesempatan untuk magang setahun, kamu ingin magang jadi apa? di perusahaan apa? atau pada tokoh/orang siapa? Dan jelaskan mengapa.
Karena pertanyaan itu, aku jadi menyadari bahwa aku pernah, dan masih suka bertemu dengan orang-orang baru. Bertemu orang baru artinya aku mengenal satu manusia baru sepaket dengan keunikan sifat dan karakternya, budayanya, masa lalunya, visi misinya, topik yang ia suka bicarakan, buku yang ia baca *kalau ia seorang pembaca.
Pertanyaan sederhana itu, dan jawaban yang kukirimkan iseng saat itu. Membuatku sadar, bahwa... sebelum aku fokus ke "luka lama", sebelum aku menyatakan "i don't believe people", sebelum aku mengalami "kesulitan berprasangka baik", aku pernah dan masih suka bertemu orang baru. Aku suka belajar dari pertemuan dengan orang baru, dari membaca tulisan orang baru (makanya aku suka blogwalking).
Dan dari pertanyaan sederhana itu, aku jadi sadar, bahwa meski dengan segala keterbatasan, Allah masih memberikan kesempatan untuk bertemu orang-orang baru. Tinggal aku saja, yang seharusnya bisa menemukan momen saat aku condong ke ekstrovert, agar aku bisa aktif membuka jalan komunikasi terlebih dulu.
***
Rasanya tulisan ini muter-muter. hehe. Intinya satu, aku heran, merasa takjub, bersyukur, akan orang-orang baru yang kukenal di dunia maya. Mungkin komunikasi kami tidak intensif, tapi satu duka kali bertukar tanya bagiku cukup, untuk belajar lagi berkomunikasi, belajar banyak hal dari pertanyaan sederhana, dan interaksi singkat.
Salam kenal, untuk orang-orang baru yang kutemui, baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya