Qul, katakanlah, ucapkanlah. Kenapa harus disuarakan? Karena manusia itu sering sombong, tidak mau meminta bantuan dan berdoa pada Allah. Padahal manusia itu kemampuannya terbatas, tapi egonya membuatnya enggan minta tolong, entah itu pada manusia lain, bahkan pada Allah, Al Khaliq.
Aku dapet insight itu, dari status wa-nya Teh Faiza Ramadhan lalu, hasil screenshoot dari blog linguisticmiracle, kalau bukan surat an nas, ya surat al falaq. Lupa hehe.
Pagi ini.. lewat ceramah ustadz Yusuf Mansur, jadi diingatkan lagi, tentang pentingnya doa dan tawakal pada Allah.
Mau apa? Doa.. beneran doa. Saat kita diberikan ilham untuk berdoa, itu tandanya Allah akan mengabulkan doa kita. (': Entah jawaban doanya litelrally, persis yang kita minta, atau diberikan yang lebih baik dari yang kita minta.
Lewat ceramah itu juga.. aku jadi dibuat berpikir. Berapa banyak keinginan, yang aku berhentikan di angan-angan padahal bisa saja aku lanjutkan dengan doa? Aku bertanya, sudahkah aku berdoa, supaya bisa menerbitkan sebuah buku yang bermanfaat bagi banyak orang dan bisa jadi amal kebaikan? Aku bertanya, sudahkah aku berdoa agar bisa menjelajahi bumiNya dan mengambil serta memetik ayat-ayatNya? Aku bertanya, sudahkah aku berdoa, agar dimudahkan dan dijaga keistiqomahannya dalam berinteraksi dengan quran? Aku bertanya....
Semoga doa yang kita panjatkan, baik di dalam shalat, maupun diluar shalat, benar-benar kita maknai, dan bukan cuma di lidah saja. Al fathihah, doa di dalamnya, sudahkan kita benar-benar 'berdoa' dan bukan sekedar melafalkannya? TT
***
Qul.. katakanlah.. boleh lirih, boleh keras (jelas), tapi jangan berteriak hehe. Allah Maha Mendengar, dan Allah ingin mendengar suaramu, memohonlah padaNya, jangan malu, jangan ragu.
Qul...katakanlah.. keinginanmu, citamu, kegelisahanmu, kesedihanmu. Katakanlah padaNya. Sungguh Allah, Dia lah sebaik-baik pendengar.
Allahua'lam.
***
PS: Penjelasan tentang qul - katakanlah bisa dibaca di sini
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya