Follow Me

Thursday, July 12, 2018

Empati

Bismillah.

Tadinya ingin cerita panjang lebar, tapi setelah dipikie-pikir, justru mengurangi inti yang ingin disampaikan. Jadi... langsung saja saya share kutipan yang kemarin seolah 'dikirimkan' Allah atas kebingungan dan pertanyaanku. 
Berempati atau merabarasakan perasaan dan permasalahan orang lain, pada dasarnya bukan dalam rangka sekadar untuk merasakan apalagi kemudian sekadar membahas permasalahan, tapi dalam rangka kepedulian dan turut membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Seharusnya jika sensitifitas perasaan tersebut diwujudkan dalam bentuk empati dan kepedulian, maka tidak akan ada kesan negative thinking dari orang lain. Oleh karena itu kepekaan perasaan kita terhadap realitas orang lain jika tak dapat kita wujudkan dalam bentuk bantuan, maka setidak-tidaknya kita wujudkan dalam bentuk doa. Oleh karena itu berempati juga menjadi sesuatu yang harus terkendali agar dia tidak berkembang menjadi diskusi dan gosip semata. 
- Bang Aad, Adriano Rusfi, tentang Empati. Credit: Forum Feminitas Bunda
***

Ada saat kita ragu, apa diskusi kita tentang seseorang dan permasalahannya adalah bentuk ghibah? Atau ini cuma brainstorming semata, sebagai bentuk topeng, bahwa kita teman yang baik? Atau ini.. benar bentuk empati dan kepedulian kita kepadanya? Saat itu.. kita perlu banyak beristighfar, tanyakan pada hati, jujur, jika bukan empati dan kepedulian, segera tinggalkan percakapannya. Jika hanya sekedar penasaran, tinggalkan percakapannya. Namun jika itu benar untuk membantu, pastikan haknya terpenuhi, jangan buka aibnya, jaga kehormatannya, bantu dengan daya yang dimiliki, kalaupun tidak ada, berdoalah, pastikan bahwa saat kita mengingatnya, mengetahui permasalahannya dan jatuh bangunnya, jangan lupa mendoakan yang terbaik untuknya. Semoga Allah melindunginya, semoga Allah melapangkan dadanya, menjernihkan pikirannya dan membimbingnya. 
How beautiful is Islam that you can make Dua for someone without them even knowing and in return the angels make Dua for you. - anonymous
Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya