#blogwalking #spesial
Ada yang sudah familiar dengan nama Sinta Yudisia? Beliau adalah salah satu penulis Indonesia yang karyanya sudah banyak, baik fiksi maupun non fiksi. Saya mengenal nama beliau pertama kali saat membaca novel the Lost Prince atau Sebuah Janji terbitan Gema Insani Press saat duduk di SMA. Singkat cerita, sekitar tahun 2016 saya menemukan blog milik Mba Sinta Yudisia. Saya menikmati dan mendapatkan bacaan bermutu dari sana, tulisannya hampir selalu "panjang" mungkin karena beliau terbiasa membuat artikel, tapi dipisahkan dengan heading, sehingga tetap nyaman dibaca.
Lewat tulisan-tulisan di blognya, saya banyak belajar dan mendapatkan perspektif baru. Salah satu tulisan yang mengena bagi saya tentang anak yang tak punya arti, beliau bercerita dialog antara dirinya dengan anaknya. Isinya bagus banget (':, sampai membuat mata berkaca-kaca.
Saya juga memakai tulisannya, sebagai landasan, alasan saya memilih sebuah sikap. Tentang setuju/tidak setuju aksi 411. Dari tulisannya juga saya belajar tentang lika liku menulis dan menjadi penulis. Juga tentang menulis yang mengobati, prosesnya memang membuka kembali luka, kemudian baru mengobatinya perlahan.
Dan hari ini, saya dibuat ikut terharu saat membaca bagimana cerpen berjudul Sedekah Minus, menjadi bukti bahwa Allah membalas setiap amal ibadah hambaNya. Mungkin tidak langsung seketika, tapi pasti lunas, bahkan dilipatgandakan balasannya. Tulisan itu membuatku berkaca untuk memperbaiki lagi niat menulis. Ayo diniatkan untuk berdakwah, jangan hanya niat untuk mengeluarkan pikiran dan perasaan. Diniatkan untuk dakwah, semoga sedikit hikmah dari tulisan kita mampu membuat pembaca mendekat lagi pada Allah.
Berikut beberapa link tulisan dari blog Sinta Yudisia yang saya suka:
Dari blogwalking ke wordpress Sinta Yudisia, aku belajar bahwa tulisan yang mendalam, dan dipenuhi studi literasi sana sini itu lebih menarik daripada yang sekedar dipermukaan. Belajar juga, bahwa ada banyak sekali proses menulis yang belum aku alami, belum pernah melangkah ngajukan tulisan ke penerbit, belum pernah revisi, ditolak, dll. Pokoknya, masih jauuh lah, harus tetap semangat meniti jalan menjadi seorang penulis.
Lewat tulisan-tulisan di blognya, saya banyak belajar dan mendapatkan perspektif baru. Salah satu tulisan yang mengena bagi saya tentang anak yang tak punya arti, beliau bercerita dialog antara dirinya dengan anaknya. Isinya bagus banget (':, sampai membuat mata berkaca-kaca.
Saya juga memakai tulisannya, sebagai landasan, alasan saya memilih sebuah sikap. Tentang setuju/tidak setuju aksi 411. Dari tulisannya juga saya belajar tentang lika liku menulis dan menjadi penulis. Juga tentang menulis yang mengobati, prosesnya memang membuka kembali luka, kemudian baru mengobatinya perlahan.
Dan hari ini, saya dibuat ikut terharu saat membaca bagimana cerpen berjudul Sedekah Minus, menjadi bukti bahwa Allah membalas setiap amal ibadah hambaNya. Mungkin tidak langsung seketika, tapi pasti lunas, bahkan dilipatgandakan balasannya. Tulisan itu membuatku berkaca untuk memperbaiki lagi niat menulis. Ayo diniatkan untuk berdakwah, jangan hanya niat untuk mengeluarkan pikiran dan perasaan. Diniatkan untuk dakwah, semoga sedikit hikmah dari tulisan kita mampu membuat pembaca mendekat lagi pada Allah.
Berikut beberapa link tulisan dari blog Sinta Yudisia yang saya suka:
- Super Child : Anak Tak Boleh Salah dan Kalah - aku awalnya banyak skip bagian pembuka, tapi pas baca dialog sang ibu dan anak laki-lakinya, bagaimana ia bisa mengkomunikasikan perasaannya membuat tulisan ini jadi tulisan favorit di blog Sinta Yudisia.
- Writing for Healing: Menulis itu Menyembuhkan atau Malah Membuka Trauma - isinya persis judulnya hehe. mengenal menulis yang menyembuhkan.
- Maukah Kamu Menjadi Penulis? - Manis, pahit, asin, asem, konsekuensi menjadi penulis
- Ya Allah, Bayarlah Aku - Kisah perjalanan menulis beliau, dan bagaimana dari sebuah cerpen (Sedekah Minus) bisa menjadi dakwah untuk orang-orang di luar sana.
Tema yang dibahas di blog mayoritas tentang psikologi, menulis, perjalanannya berkunjung ke beberapa kota di luar negri, juga tentang buku-bukunya.
Kalau tertarik dengann psikologi dan menulis, saya sarankan baca blognya Mba Sinta Yudisia (:
Sekian. Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya