Follow Me

Saturday, July 14, 2018

Ditunggu Dari Kamu

Bismillah.

"Ditunggu dari kamu," jawabnya dengan emotikon tertawa. Aku membaca itu di preview, belum menyempatkan untuk membuka, keburu sensi dan overthinking sendiri.

They want me to participate. Partisipasi satu langkah lebih jauh daripada sekedar apresiasi. Kamu bisa mengapresiasi dan bertepuk tangan atas pemandangan, kejadian, organisasi, komunitas, yang kamu lihat. Tapi berpartisipasi? It takes a lot more than one step.

Seperti misalkan, kamu mengapresiasi seseorang yang rajin membuat ulasan buku yang pernah ia baca. Bahkan ia sampai membuat web khusus. Mudah untuk mengapresiasi tindakannya. Tapi saat ia menawarkan barangkali ada yang mau berpartisipasi menulis ulasan buku, apa mudah bagi kita melangkah maju, seperti saat kita mengapresiasi hal tersebut? It's harder, right?

Nyatanya begitu. Jadi sejujurnya aku sudah mengantisipasinya. Saat kugerakkan jemariku untuk mengirimkan kata-kata apresiasi. They will ask. Bukan, pemilihan katanya tidak tepat. Mereka bukan memintaku untuk berpartisipasi. Bukan. Mereka hanya memberikan kalimat persuasif. Ditunggu dari kamu. 

Sejujurnya, sejak preview jawabannya kubaca, sampai saat ini, aku terus memikirkan. Ya, aku memikirkan kemungkinan aku mau melangkah maju lebih jauh. Berpartisipasi, bukan cuma mengapresiasi. Tapi aku.. detik ini, masih kalah akan excuse diri. Entah ini tentang zona nyaman, atau ini tentang ego. Aku sendiri tidak tahu.

Aku sendiri sebenarnya ragu, perlukah kutulis dan ku-publish tulisan ini? Yang isinya hanya excuse saja? Tidak penting. Melangkah juga ga mau, ngapain nulis tentang keraguan untuk melangkah? Hehehe.

Tapi sebenarnya, tulisan ini justru bukti, bahwa ada konflik di diriku. I'm conflicted. Aku berharap suatu saat hatiku, pikiranku berubah, dan aku bisa dengan ringan menjawab kalimat sederhana itu. Ditunggu dari kamu.


***

Terakhir, ada yang tahu.. atau bisa nebak, darimana kalimat itu datang? Let me give some hints. What day is it today?

***

Allah.. jika ini baik untukku, jangan biarkan aku berlama dan menahan langkahku sendiri. Guide me, cause only You, The One Who Knows what's best for me. Aamiin.

Allahua'lam.

2 comments:

  1. Somehow I like your writing style, penggunaan diksinya...
    Ada tips supaya bisa menulis seperti ini?

    Jangan lupa mampir sejenak mengintip serpihan yang terkumpul di blog saya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pemilihan diksi dapetnya dari pengalaman baca buku, blogwalking, lingkungan dan orang-orang yang aku temui. Jadi tipsnya mungkin perbanyak baca buku saja, setiap orang bisa menemukan kekhasan sendiri.

      Sudah mampir, banyak lirik lagu jepang ya isinya hehe.

      Delete

ditunggu komentarnya