Bismillah.
Ya, ini tulisan mengenai dua perempuan berbeda. Dua perempuan yang aku temui di lain waktu, di lain tempat, mereka berbeda, namun entah mengapa yang satu mengingatkanku pada yang lain.
Yang pertama, Strawberry. Ia duduk disebelahku saat aku perjalanan pulang ke Purwokerto. Ia memulai percakapan duluan, aku lupa apa kalimat pertama yang ia ucapkan. Kemungkinan besar, pertanyaan turun di stasiun mana. Strawberry, begitu ceria anaknya, masih muda, masuk kuliah 2016 lalu, ke Purwokerto karena berkunjung ke rumah kakak, menghabiskan liburan yang katanya terasa begitu lama.
Yang pertama, Strawberry. Ia duduk disebelahku saat aku perjalanan pulang ke Purwokerto. Ia memulai percakapan duluan, aku lupa apa kalimat pertama yang ia ucapkan. Kemungkinan besar, pertanyaan turun di stasiun mana. Strawberry, begitu ceria anaknya, masih muda, masuk kuliah 2016 lalu, ke Purwokerto karena berkunjung ke rumah kakak, menghabiskan liburan yang katanya terasa begitu lama.
Yang kedua, Lemon. Ia duduk di depanku saat aku menunggu seseorang di kantin Saraga ITB. Ia memulai percakapan duluan, kali ini aku benar-benar lupa dengan kalimat apa ia membuka percakapan kami. Ia sendirian, berniat berolahraga di Saraga, duduk sejenak untuk istirahat. Lemon, cara dan nada bicara begitu menyegarkan, ia baru masuk kuliah 2017 ini.
strawberry - lemon |
***
Dua perempuan yang berbeda, energi mereka mirip-mirip, tinggi, melompat-lompat membuatku yang sudah 'tua' jadi merasa muda lagi. Tidak bisa menjawab dengan kalem pertanyaan-pertanyaan mereka, karena mereka bertanya dengan nada berapi-api.
Dua perempuan berbeda itu, aku sebenernya tidak tahu mengapa aku menuliskannya di sini. Ingin rasanya pertemuan singkat itu bukan sekedar pertemuan, yang selalu mereka lakukan setiap kali mereka berada di tempat umum. Ingin rasanya, aku, bukan sama seperti orang lain yang selalu mereka sapa ramah dan mereka ajak ngobrol, karena sebuah 'kebetulan'.
Aku cuma ingin menuliskan satu dua kalimat doa untuk mereka. Semoga mereka tetap ramah, tetap manis dan menyegarkan, meski akan ada saat-saat asam, asin dan pahit di kehidupan mereka. Semoga mereka tetap menjaga sifat positif mereka, semoga mereka dikelilingi teman-teman yang baik. Semoga kelak, kalau Allah menakdirkan aku bertemu dengan salah satu dari mereka, atau keduanya, kami sama-sama bertemu lagi dalam keadaan yang lebih baik. Strawberry yang lebih baik, Lemon yang lebih baik, dan aku juga.. yang lebih baik.
***
Dua perempuan yang berbeda itu... sebenarnya telah banyak mengajarkanku tentang komunikasi. Ya, komunikasi, cara berkomunikasi yang baik. Bagaimana cara memulai komunikasi, bagaimana cara mengakhirinya, bagaimana dengan natural meminta kontak, dst. Rasanya aku banyak tertinggal dibanding mereka dalam hal ini. Aku yang lebih sering diam dan cuek, aku yang enggan memulai percakapan, aku yang ingin segera mengakhiri percakapan, aku yang.. hm. Mungkin karena mereka jurusan kuliahnya butuh banyak komunikasi kali ya? Hehe. Strawberry yang kuliah jurusan Ilmu Komunikasi, dan Lemon yang kuliah jurusan Hubungan Internasional.
Untukmu.. Strawberry, Lemon. Maaf kalau kontak kalian sekedar tersimpan, namun akan sulit untukku memulai lagi komunikasi. Akan selalu begitu, awkward. Apalagi kita terhubung bukan karena sama-sama ada kepentingan, bukan satu organisasi, bukan satu kepanitiaan, bukan satu komunitas, bukan satu kampus, bukan satu tempat kerja. Tapi, meskipun bukan karena itu semua, aku percaya ada makna dari pertemuan singkat kita. Cause there's no coincidence in our life, right?
Kalau kalian Strawberry dan Lemon, maukah kalian memberiku nama inisial buah? Menurutmu, atau menurut pembaca blog ini, aku cocoknya pakai nama buah apa ya? Hehe
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya