#banyakcurhat
Hashtag apa itu Bell? Hehe. Mumpung lagi semangat nulis meski curhat, gapapa lah ya? Hehe
Sebenarnya kemarin aku buka medium lagi, baca tulisan teknologi yang di publish dari channel-nya teh Tristi, mungkin beliau kerja di situ, atau itu punya temannya, pokoknya baca di situ. Selain itu, aku baca juga tulisan beberapa teman yang aku follow mediumnya. Seneng lah pokoknya, dapet gizi bacaan. Soalnya banyak blog yang aku follow di blog feed di sini, yang jarang update, atau isinya monoton, tentang PR IIP Bunsay hehe. *peace. Bagus isinya, tapi ya karena sering baca meski beda anak dan beda ibu, jadinya bosen.
Lalu, aku teringat pada nukil buku. Ya, channel Medium yang aku jadi kontributornya. Salah satu alasan juga kenapa aku buat akun medium meski udah ada akun blogger dan tumblr. Kangen nulis nukil buku. Bahannya udah ada sebenernya, karena selama aku jarang nulis di sini, bulan Juli dan Agustus awal, aku kadang nyempetin baca, meski ga selesai. Tapi untuk dijadikan tulisan nukil buku, in syaa Allah bisa jadi 3 tulisan, dari 3 buku. Atau bisa jadi 4 tulisan, kalau medium ga bosen karena aku belum nyelesaiin baca bukunya Syaikh Musthafa Ibrahim. Bab terakhir padahal tentang Istighfar, tapi panjang Bab-nya, trus kalau baca sekaligus aku takutnya cuma sekedar baca hehe.
***
Tapi.. meski aku kangen nulis nukil buku, selalu ada excuse untuk ga jadi nulis. Yang pertama rantai gajah, ya rantai gajah takut tulisannya ga bagus dan banyak curhat. Ketakutan yang membuat aku bahkan draftnya aja belum di tulis. Yang kedua, malas, ah.. penyakit nyebelin, bukan malas nulis, tapi malas nulis di medium, mengingat dashboard-nya, tampilan editor-nya membuatku harus nampilin ga cuma tulisan tapi juga gambar, males mikir judul, dll. Eizzz ga bener. Yang ketiga, aku masih ada pada sisi introvert.
Ya, aku masih nyaman nulis di sini aja. Medium bagiku semacam nempel tulisanku di mading. Meski ga tahu ada yang baca apa ga. Menulis di buku, yang aku tutup dan aku bawa-bawa itu lebih nyaman. Hehe. Aku sebenarnya masih bertanya-tanya sih tentang ini, sampai kapan kamu berada di sisi introvert? Padahal kamu sendiri bilangnya punya mimpi nerbitin buku. Ahm... I'll try to be extrovert like the way I was before. Dulu kan bahkan sellow-sellow aja share link blog ini di facebook, tag beberapa temen, sampai buat fanpage juga kan? Hehe.
Anyway, doakan saja ya, semoga ketika aku bisa extrovert di masalah tulisan, saat itu kualitas tulisanku sudah jauh lebih baik. Aamiin.
***
Kemarin-kemarin, aku baca di blogwalking atau sosmed ya? Intinya tentang tiga hal yang seharusnya dirahasiakan. Aku ga inget semuanya, nanti searching aja deh hehe. Tapi salah satunya adalah keluhan.
Ini, ya, tulisan ini, semoga bukan salah satu bentuk keluhan. Ini cuma salah satu caraku memotivasi diri sendiri untuk beneran menulis nukil buku lagi. Ayo Bell.. semangat!
Kalau emang proyek 1000 post ketunda, kalau emang kamu belum bisa buat resensi buku-buku itu karena belum selesai bacanya. Minimal kamu bisa menuliskan cuplikan dan pelajaran yang kamu dapat dari baca sedikit dari buku-buku itu. Ya kan?
Semangat menulis! Ditunggu ya.. draft dulu ga pa pa. Nanti tolih tau-tau ga nyadar udah selesai aja tulisannya hehe (:
***
Terakhir, izinkan kututup tulisan ini dengan ucapan selamat. Selamat menikmati daging kurban, selamat menjalani hari-hari tasyrik, selamat karena kamu telah sedikit lebih baik daripada kamu yang kemarin^^
Beneran terakhir, aku mau dong diingetin, kalau banyak yang salah di tulisanku. Bisa lewat komentar, bisa lewat tulisan panjang, lalu kirim ke email isabella[dot] kirei[at]gmail[dot]com. Ok? Makasih ~ bye~
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya