#random
Entah mengapa kepikiran untuk menulis ini. Idenya sebenarnya sudah ada beberapa bulan yang lalu karena pernah mengalami jadi yang terganggu tapi ga bisa bilang apa-apa.
***
Jika kamu tidur sekamar berdua, atau berkelompok, sedang ada acara mabit atau apapun. Saran saya, jangan main HP saat lampu sudah dimatikan. You might not now how disturbing it is for the one who sleeps.
Mungkin kamu ga bersuara, dan merasa apa yang kamu lakukan tidak mengganggu. Tapi kenyataannya, hal tersebut sangat mengganggu. Aku pernah jadi 'korban'. Terbangun karena temanku yang menginap di kosanku melakukan itu. Aku tidur duluan, sempat saling bertanya ia biasa tidur lampu mati atau tidak, aku tidak punya masalah baik lampu mati maupun nyala. Ia terbiasa tidur dengan lampu mati. Fine. Aku pesan, selesaiin dulu saja urusan ngerjain tugas dll baru kemudian matikan lampu.
Tapi sekitar jam 1an, aku merasa ada seseorang yang menyorotkan senter ke mataku, mata yang tertutup saat tertidur. Aku jadi ga nyaman tidurnya dan akhirnya terbangun. Kemudian mendapati temanku itu asik main hape, entah bertukar pesan atau apa, mungkin kebiasaannya sebelum tidur.
Karena itu, aku pindah posisi tidur jadi duduk. Sampai waktu menjelang shubuh dan benar-benar bangun. Paginya, selepas shubuh, temanku itu sempat bertanya, kenapa aku tidurnya duduk, aku yang baru kenal ia dua hari, terpaksa ngeles, enggan menyampaikan alasan sebenarnya. Takutnya ia jadi segan dan tidak jadi menginap lagi di kosanku pekan depannya.
***
Kejadian itu sesungguhnya mengingatkanku pada waktu dulu. Saat satu dua kali aku membuat ibuku terbangun karena aku asik dengan HP padahal lampu sudah padam. Mungkin alasan itu juga, aku akhirnya tidak berani jujur pada kawanku itu. Atau mungkin alasan lain, karena toh menyebutkan alasan sebenarnya tidak memberi manfaat apapun, karena setelah empat hari, kita ga akan bertemu lagi, sampai mungkin Allah mengizinkan.
Aku menulis ini untuk mengingatkan diri lagi. Juga untuk berbagi, barangkali ada yang masih suka seperti itu. Just information hehe.
Ada ga yang pernah ngerasain kaya gitu? Berasa ada orang yang mengarahkan cahaya senter ke arahmu? Tepat di mukamu?
Atau kamu punya pengalaman lain tentang menjadi roomate, apa do or don't yang harus diperhatikan?
***
flashlight |
Sebenarnya ingin kuakhiri tulisan ini. Tapi bicara mengenai senter aku jadi teringat pada rasa penasaranku. Who are you? Ya, seseorang yang menyorotkan senternya ke arahku, bukan ke wajah, tapi dari belakangku. Seolah kamu ingin menunjukkan kepadaku agar aku bisa jalan lebih nyaman. Karena aku saat itu tidak bawa senter dan harus kembali ke tenda.
Why? Kenapa? Kan kamu bisa lewat jalur lain? Bagiku ia sungguh tidak peka. Aku mengambil jalur yang ga ada undak-undakan setapak karena ingin menghindar bertemu dengan mereka tidak seharusnya bertemu. Aiih.. Sebel. Masih penasaran, tapi tidak ingin tahu juga. Saat itu, aku benar-benar hanya ingin segera masuk ke tenda dan tidak ingin tahu siapa yang sok-sokan membantu.
Siapapun itu. Kalau niatmu memang untuk membantu. Semoga maksud baikmu dibalas Allah. Dan semoga, Allah segera membuatku lupa rasa penasaran ini. Penasaran yang bikin kesel. Hehe.
***
Maaf ya, malah curcol hehe. Mau dibuat cerpen bagian yang itu. Tapi.. Akhirnya hehe. Menulis ini di HP, maaf juga kalau formatnya agak kacau. Nanti, dua hari lagi mungkin kalau sudah bisa buka laptop, in syaa Allah aku edit.
Terakhir, mari perbanyak doa. Doa orang yang dalam perjalanan termasuk doa di waktu mustajab, seperti saat turun hujan atau diantara dua adzan.
Sampai jumpa lagi! In syaa Allah. Selamat membangun mimpi, bagi yang sedang tidak tidur. Selamat istirahat, bagi yang sedang tidur.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya