Bismillah.
Bagi yang belum baca, bagian pertamanya di sini.
***
dokumentasi pribadi |
Seperti yang diketahui.. format penulisannya bukan kronologis, tapi bener-bener sesuai topik yang saya ingat dan suka saja.
Bertemu Saudari-Saudari Shalihah
Lewat My Adventure My Tafakkur 7 ini, saya diberikan kesempatan bertemu banyak teman baru. Dari sekian banyak shalihaat, ada beberapa yang 'mengajarkan' saya tentang berbagai hal. Ukhti A, misalnya.. yang bercerita tentang perjalanan dan alasannya mengapa menggunakan cadar. Ukhti B, yang rela dateng acara MAMT7 sendirian dari Jakarta, meski banyak banget yang 'mewanti-wanti' karena takutnya acara ini ngajari nggak bener. Ukhti C, yang mengajak aku melakukan ibadah sunnah. Ukhti D, yang tidak malu bersuara, selalu vocal, dan membuat orang lain dapat banyak inspirasi darinya.
Selain kawan baru, lewat MAMT7 juga.. aku jadi tambah dekat dengan teman yang dulunya udah dekat. Mungkin karena acaranya menginap satu malam dua hari. Waktu, tempat dan kegiatannya, membuat kami akhirnya saling terbuka dan berbagi cerita. Cerita yang sebelumnya belum aku ketahui, cerita yang sebelumnya belum berani aku kemukakan.
Memanah, I'dad, Pendidikan Karakter
Sebelum diajarkan praktik memanah, ada materi awalnya. Diingatkan lagi tentang i'dad, tentang memanah yang bisa menjadi cara mendidik karakter.
Yang harus diperhatikan dalam memanah:
1. Target (harus punya target)
2. Fokus
3. Sabar
4. Berjiwa prestatif. Target yang terbaik, berikan yang terbaik
5. Niat-Ustadz Anwar Sanusi-
Dibahas juga tentang bibit unggul, yang harus ditumbuhkan dalam diri masing-masing. Habis itu latihan, trus game kompetisi antar kelompok, setelah game-nya juga ada pengambilan hikmah.
Peserta dan Panitia MAMT7
Salut sama mereka semua. Acaranya memangga sempurna, ada beberapa kekurangan di sana sini. Tapi aku ga banyak mendengar keluhan dari peserta. Peserta dengan niat dan sungguh-sungguh ngikutin rangkaian acaranya. Panitia juga keren, ada beberapa hal yang ga sesuai dengan plan awal, trus cara mereka menyelesaikannya. Kalau aku jadi peserta, mungkin aku ga akan sesabar itu. Kalau aku jadi panitia, mungkin aku akan lebih banyak kesal. Hehe.
Intinya.. acara ga akan berkesan seperti ini bagiku kalau bukan karena peran peserta, panitia, dan juga pengisi acaranya.
***
Sejujurnya saya malu, menjadi fasilitator kelompok di acara MAMT7, cuma bantu sedikit, masih banyak banget kekurangan. Cuma bisa minta maaf dan terimakasih di grup fasil, habis itu left hehe.
Lewat MAMT7 aku disajikan banyak sekali pelajaran dan hikmah. Diingatkan lagi tentang hal-hal yang sempat aku tinggalkan/lupakan. Dipertemukan lagi dengan banyak orang yang lebih shalih, lebih baik dariku, sehingga aku bisa mengambil contoh baik dari mereka.
I can't promise that I will join if there's another MAMT. Karena sebenarnya, aku takut melanggar nilai-nilai kecil diriku. Mungkin kalau diberi kesempatan ikut lagi, aku akan ajak adikku.
Ada banyak banget hal lain yang gatau kenapa ga bisa dituangkan di sini. Intinya mah.. aku ga nyesel ikutan MAMT7. Semoga kedepannya, MAMT bisa lebih baik lagi, lebih banyak lagi orang yang tertarik untuk ikut dan meraup manfaat dari acara tersebut. Aamiin.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya