Follow Me

Saturday, September 9, 2017

Penghapus Dosa

Bismillah.
#untukmuukhti

eraser


Kutulis sebuah surat dalam bentuk tulisan di sini. Untukmu, yang sedang berjuang berdamai dengan rasa sakit, rasa bosan, rasa lemah, dan rasa tidak nyaman lainnya. Semoga Allah menyembuhkanmu, serta menjadikan setiap rasa sakit yang kau rasakan sebagai penghapus doa.

Maaf, ya kata itu yang ingin sekali aku tekankan di sini. Maaf. Maaafkan aku yang belum bisa jadi teman yang baik. Padahal aku tahu, padahal aku baca satu dua tulisanmu di blogmu, Pyrostegia venusta, aku membacanya. Aku membaca bagaimana kau menuliskan demammu, perasaan 'sia-sia' karena kamu hanya bisa berdiam diri, perasaan bosanmu,hikmah yang kau ambil dari sakitmu, dua tiga rumah sakit yang pernah kau kunjungi.

Tapi bodohnya aku, betapa buruknya aku, berhenti cuma sampai di situ. Cuma membaca, dan memilih sekedar berdoa pendek dalam sebuah komentar. Aku salah, karena tidak segera berinisiatif menghubungimu. Aku salah, tidak melakukan hal lain. Sampai hari ini, kabarmu masih sakit dan berada di rumah sakit dikirimkan seorang ukhti yang lain. Saat itu rasanya begitu bersalah, ah... seburuk itukah aku dalam menjalin ukhuwah?

***

I wish I could visit you, see your face, listen to your voice, there beside you even if it's just a moment. But I know, the possibility is low. Aku mungkin tidak bisa berada di sana, maka aku cuma bisa menitipkan salamku pada ukhti shalihaat lain, yang lebih ramah, yang lebih hangat, yang akan mengunjungimu. Dan ini, ya, aku cuma bisa menulis ini.

Peluk jarak jauh, semoga doa kami yang peduli dan sayang padamu sampai padamu. Semoga Allah menguatkan hatimu, menghibur hatimu, membuatmu lebih dekat padaNya melalui sakit ini.

Sekali lagi maaf.

The one who was your roomate,
_kirei

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya