"Kabar kamu gimana? Suasana hatinya gimana? Legaan atau Cemas?"
Pertanyaan yang sama, namun diikuti dua kata deskripsi, mungkin maksudnya, agar aku tak bingung menjawab. Is it just me? Or I find your question interesting, always, sampai beberapa kali aku menuliskannya di sini. (Males cari link-nya, silahkan ditebak-tebak saja yang mana)
***
Dua perasaan itu, dua deskripsi itu. Mungkin ia berikan dua pilihan itu, karena sebelumnya aku pernah cerita padanya tentang rasa cemasku, khawatir A, B, C, dll. Aku jawab salah satunya. Lalu beberapa menit kemudian aku dibuat berpikir, kayanya aku ga bisa lepas dari salah satu pilihan saja. Maka kuralat jawabanku. Aku jawab Alhamdulillah udah lebih lega untuk masalah A, B, C, dan masih ada kecemasan di D, E, F.
It's a good question actually. Untukku, yang lebih sering jawab Alhamdulillah sehat untuk pertanyaan kabar. Juga lebih suka menjawab ambigu saat ditanya perasaannya gimana, ga gimana-gimana perasaannya, suasana hati juga gitu-gitu aja hehe. "Legaan atau cemas?" pertanyaan itu berhasil mengeluarkan sedikit cerita dari jemariku, yang mungkin ga aku ceritakan ke orang lain.
***
Jujur, setiap ia bertanya seperti itu. Aku selalu ingin bertanya balik, hal yang sama. Just in case, aku sedang tidak peka. Karena bisa jadi maksudnya bertanya, ingin ditanya balik. Maka aku bertanya padanya, lebih spesifik memang, tentang urusannya di X, apa sudah mulai diurus? Oktober kan tenggat waktunya? Namun sepertinya aku salah pertanyaan, aiih.. sungguh bodoh aku dalam masalah beginian. Harus belajar seni komunikasi, seni memilih kata tanya yang tepat.
Maka aku tuliskan tulisan ini sekedar ingin berterima kasih. Ya, terimakasih sudah bertanya. Lain kali mungkin aku harus meniru pertanyaanmu, jika ingin bertanya dengan jawaban yang spesifik. Jangan tanya hal spesifik, kalau itu justru seolah menginterogasi, atau itu hal yang sensitif di telinga orang lain.
Maka aku tuliskan tulisan ini, semoga kamu tidak sedang dalam naungan awan kecemasan, aku tahu rasanya, tidak nyaman dikelilingi rasa khawatir. You're smarter than me, stronger than me, and wiser than me. I believe, whatever problem you have now, whatever things that are hitting and kicking your head, I believe you'll go through it. Aku mungkin ga bisa lagi physically beside you, ga bisa juga physically listening to you and talk to you. Dan memang tidak akan semudah saat masih bisa bertemu muka dulu. Tapi setidaknya, kita masih bisa berkomunikasi lewat teknologi yang ada. Tidak mudah memang, mengingat aku yang tidak pandai memelihara LDR, baik dengan teman, keluarga maupun orangtua. Tapi aku selalu mengharapkan yang terbaik, mendoakan yang terbaik untukmu. Ah.. satu lagi, I wish you write more often in your 'place'. Jangan sekedar bagi link tulisan dari web lain. I miss reading how you write the hot topic nowadays, I miss reading how your perspective about any topics, I miss your review about books, kajian, or else. Ya? Aku tunggu ya tulisannya. Hhehe.
***
Semoga Allah izinkan aku ke Kendal, biar kita bisa bertemu dan bertukar pikiran lebih leluasa. Tidak seperti sekarang, saling kagok dan terdiam hanya karena berjauhan. Tapi sebenarnya, jarak kan bukan hal besar, iya kan? Selama kita masih saling mendoakan, saling mengingatkan dalam haq dan kesabaran, in syaa Allah.. ukhuwah ini akan terus erat.
Semoga kamu membaca ini, cause it feels weird for me to sent this post link to you. Hehe. Kalau misal kamu ga baca, gapapa juga sih. Nanti, mungkin nanti aku sendiri yang bisa dengan blak-blakan bilang padamu: kalau aku juga ingin tahu nuansa hatimu, legaan atau cemas? Nanti, mungkin nanti aku sendiri yang bisa dengan blak-blakan bilang
padamu: kalau aku merindukan tulisanmu, jadi bisakah kamu menulis lebih sering lagi?
Untuk pembaca, jika ada, hehe.. Kalau kalian gimana? Nuansa hatinya gimana? Legaan atau cemas?
Untuk pembaca, jika ada, hehe.. Kalau kalian gimana? Kapan nulis lagi? Bagi-bagi link blog/tumblr kalian dong, biar aku juga jadi pembaca blog kalian, seperti kalian yang baca blog ku. Hehe. #sokkenalbgt #maaf
Bye~
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya