Follow Me

Sunday, June 17, 2018

Bahkan Tidak Mampu Menyingkap Seluruh Siluetnya

Bismillah.

Baru nulis di blog magic of rain, trus kepikiran ide buat menulis lebih panjang, tentang sebuah tema. Tentang betapa kompleks sesosok manusia.

***
"sungguh, kita tidak bisa menerka seseorang cuma dari tulisannya di satu tempat
manusia itu kompleks.
tulisannya hanya sebagian kecil dirinya
suatu waktu kamu akan terkejut saat berdiskusi langsung dengannya
ekspresi khasnya, intonasi, gesturenya
ini bukan hanya tentang isi sosmednya, blognya. bukan
manusia lebih kompleks dari itu.."
- Isabella Kirei, dalam blog private-nya The Magic of Rain
***

Jadi tulisan diatas awalnya cuma curcol aja, tentang satu sosok manusia, yang baru kutemukan tulisannya di tempat lain. Biasanya aku baca di link X misal, trus somehow, dapet link Y, disebutkan bahwa pemilik link X dan Y itu sama. Trus... aku heran aja, bisa beda gitu. Like I see the new side of it. Hahaha. Sok rahasia her/him, malah diganti it wkwkwk.

Sebelumnya aku mikirnya gini, kalau tulisan seseorang itu khas, jadi biasanya ya style dan gaya menulisnya sama. Kalau ada dua tulisan mirip banget cara penyampaiannya, aku pikir, kemungkinan besar penulisnya sama. Ah.. trus jadi inget, waktu aku baru pernah hadir kajian yang diisi oleh ustadz Salim A. Fillah, di Salman, acara IRAMA kalau ga salah. Saat itu aku heran, tertarik, ga nyangka, kalau gaya beliau berbicara mirip sama gaya menulisnya. Diksi yang beliau pakai, intonasi lemah lembut khas jogja, ritmenya, jeda antar kalimatnya, pokoknya setengah takjub, amazed gitu. Secara aku cukup nge fans sama karya tulisan beliau. Jatuh cinta sama tulisan non fiksi karena karya beliau.

Balik ke tema awal. Jadi aku kira ya gitu deh, tulisan seseorang dibanyak tenpat itu tetep sama. Tapi lewat kejadian dua atau satu pekan lalu, aku diingetin lagi, kalau manusia, ga sesimple itu. Manusia itu kompleks. Penuh dengan misteri dan keunikan masing-masing. Kita ga bisa merasa 'mengenal' seseorang cuma karena membaca sebagian tulisannya. Hehe.

Kita aja butuh banyak waktu untuk mengenal diri sendiri, apalagi mengenal orang lain. Ga boleh, sok kenal, cuma karena baca sebagian tulisannya. Ya benar, membaca tulisan seseorang memang bisa membuat kita mengetahui sedikit tentangnya, apa yang sering ia pikirkan, cara berpikirnya, sudut pandangnya, sedikit memorinya. Tapi sungguh, meski sudah baca banyak tulisan dari seseorang, kita masih sangat jauh dari mengenal sosoknya, bahkan tidak mampu menyingkap seluruh siluetnya. Makanya, kalau di buku-buku pernikahan disebutkan bahwa proses taaruf yang sebenarnya itu berlangsung seumur hidup.

***

Udah sih, cuma itu saja hehe. Ada lagi sih, sebenarnya hikmah dari kejadian dua atau sepekan yang lalu. Aku diingatkan untuk cukup membaca saja tulisan, tanpa perlu penasaran siapa penulisnya, ga perlu cari tahu karena penasaran. Meski tulisannya bermanfaat, penasaran kepada sosok penulis sering menjadikan kita ga objektif, nanti jadi subjektif. Nikmati saja tulisan yang ada, ambil pelajaran baiknya, tentang sosok penulisnya, ga perlu kita tahu banyak. Kalau sudah 'gak sehat' penasarannya, lebih baik stop baca tulisannya. Gak baik menurutku hehe. 

Aku ga ingin ngefans berlebihan ke seseorang, bahkan ke sosok Ustadz Salim atau Ustadz Nouman Ali Khan. Kagum akan dakwah beliau-beliau.. baca bukunya, dengerin ceramahnya. Sampai di situ aja, ga perlu sampai tahu setiap jadwal 'manggung'  beliau, kehidupan keseharian beliau, dll. Jadi keinget lagi.. kejadian lain yang membuat aku sadar, bahwa popularitas seseorang sampai segitunya ternyata. hehe. Heran, waktu seseorang bertanya padaku, tentang seseorang (Z). Jadi Z gimana Mba? Tanya seorang adik yang baru lulus SMA, aku cuma bisa garuk kepala yang tidak gatal dan menjawab pertanyaannya, dengan pertanyaan balik, gimana gimananya? wkwkwk. Da, aku ga kenal Z secara personal, sama kaya mayoritas orang, cuma tahu sedikit tentangnya, dan bahkan ga nyadar akan efek popularitas Z.

Ah...kan banyak curhat, ngalor ngidul. Publish dulu ya, bisa jadi nanti dibalikin ke draft lagi.

Allahua'lam.

PS: Untuk seseorang, yang kusalahterka tentangnya, maaf ya. Sincerely, I'm sorry for thinking of you the same way as things you write that I have read. Aku cuma manusia, yang lupa, kalau manusia itu kompleks. Ga sesimple itu. 

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya