#blogwalking
Kya... lama ga nulis blogwalking. Padahal sebenernya banyak banget tulisan bagus dari feed daftar bacaanku.
Kemarin aku baru berkunjung ke sebuah tulisan dengan judul yang sama, tulisan Yuning Ika R. Dari tulisannya aku jadi tahu, kalau pikiran negatif bisa menumpulkan potensi otak. Dan tahu sedikit contoh hal-hal yang bisa dilakukan agar kita menguatkan potensi otak.
Penurunan daya ingat merupakan tanda bahwa hipokampus, bagian otak yang bertugas untuk mengatur daya ingat kita mulai menciut. Memaksa untuk mengingat justru akan memberikan tekanan pada orak kita. Sebaiknya yang kita lakukan adalah memperkuat daya pikir alih-alih memaksa mengingat. Daya pikir ini bisa dimaksimalkan dengan memperbanyak pertukaran informasi dan membangun komunikasi dengan orang lain.
- Yuning Ika R., Memaksimalkan Fungsi Otak
Baru tahu, kalau kita sering lupa nama orang, memaksa mengingat bukan jadi solusi. Mungkin.. menurunnya kemampuan mengingatku, karena aku jarang membangun komunikasi dengan orang lain dan bertukar informasi wkwkwk, lebih banyak menulis sendiri, selftalk, jarang banget diskusi atau komunikasi dua arah. Kemarin-kemarin sudah sih, sama ukhti jelita yang dua bulan ini sedang banyak memikirkan sebuah misteri.
Langsung meluncur ke link dibawah kutipan ya.
***
Aku berkunjung ke blog tersebut lewat gerakan Sabtulis. Ternyata ia salah satu pelopor gerakan sabtulis. Tahu dari mana? Pernah baca tulisannnya, penjelasan tentang sabtulis, juga beberapa orang yang jadi 'pengurus'nya. Tulisannya berjudul Menulis Untuk Sabtulis. Membaca itu gatau kenapa aku main tebak-tebakan sendiri, sok tahu, siapa miss N dan mr. B. Sok tahu, hanya menerka dari nama-nama yang hampir tiap sabtu submit tulisan Sabtulis, dengan inisial yang sama hehe. Bisa jadi saya salah.
Meski ga ikutan gerakan sabtulis, ga submit tulisan di bit.ly/kumpulsabtulis meski hari sabtu qadarullah aku nulis, gatau kenapa ada perasaan sesuatu sama gerakan ini. Lewat gerakan ini, aku banyak baca tulisan bagus, tanpa harus follow. Sudah diseleksi juga. Trus jenisnya juga bermacam-macam, ga cuma esai, tapi ada puisi juga. Oh ya, akhir-akhir ini qadarullah aku banyak baca blog puisi, baik di Medium, Wordpress, Tumblr, dan tentunya Blogger. Trus jadi inget kutipan di nukil Madarijus Salikin, kalau puisi, kata-kata indah termasuk makanan jiwa, jiwa apa hati ya? Ilmu itu makanan otak, nasi makanan badan, trus dzikir itu makanan hati. Harus dicek lagi hehe. *nanti diupdate kalau sudah nemu kutipan aslinya. in syaa Allah.
Ya, jadi ketertarikan itu membuatku ingin gabung jadi volunteer gitu. Bantu sedikit. Hehe. Soalnya kemarin pas lagi pada sibuk 10 hari terakhir, masa mudik, lebaran, ada satu pekan sosmed Sabtulis ga ada update-an. Padahal aku penasaran, di masa sibuk itu, ada berapa ya yang submit di sabtulis. Penasaran.. sampai ingin japri, can I help something? Tapi penasaran itu.. cuma sampai situ aja, ga jadi inisiatif tanya. Gemes sebenarnya sama diri, apa susahnya coba membuka pintu komunikasi? Bisanya ngomong sendiri, ngomong di belakang. Kaya gini nih, nulis di blog pribadi, kalau dibaca salah satu pengurus sabtulis, alhamdulillah. Kalau ga dibaca juga gapapa. Wkwkwk. Ibarat nulis surat, masukin ke kotak pos, tapi ga dikasih alamat tujuan hehe. Such a coward. Hehe
Anyway,.. semoga terus jalan ya, gerakan Sabtulis. Izinkan aku jadi secret admirer aja hehe. Jujur jadi inget sama GMM (Gerakan Muslimah Menulis) yang intinya mirip sama Sabtulis, tapi ga jalan hehe. Salahku juga sih, dulu banget cuma buat grup Facebook, ga update zaman now, ga aktif tanya ke member, barangkali mau diadakan grup WhatsApp, atau apa kek hehe. Lagian ga dibuat sistem kaya Sabtulis sih hehe.
***
Tulisan ini out of topic banget ya? Judulnya apa, isinya apa? Hehe. Barangkali ada yang belum tahu, kalau ada tulisan #blogwalking, tata cara bacanya cuma baca kutipan, klik link, udah ditutup deh tab blog ini. Karena setelah kutipan, sisanya hanya ceracau random dariku yang disangkut pautkan dengan tulisan/blog hasil blogwalking.
***
Bicara tentang gerakan menulis, keinget aksara. Kangen kangen. Pengen cari komunitas semacam aksara, yang fokusnya ga cuma nulis, ga cuma baca, tapi beneran budaya literasi, lengkap nulis, baca, diskusi. Mau cari di online ga nemu, di offline kayanya juga belum ada. Kalau mau proaktif harusnya tinggal coba buat aja ya di Purwokerto. Aktifin kompilasi misal, atau buat baru, gausah mikir nama dulu, cari orang yang sevisi dulu. Sebenarnya bisa kan, misal, anggota Gen Al Fihri yang domisilinya Purwokerto, atau cari info CP FLP Purwokerto. Ketemukan orang yang suka baca, sama suka nulis, kalau udah ketemu, in syaa Allah akan ada diskusi hehe.
Ide kaya gini, takutnya cuma berujung ide. Tapi ditulis juga gapapa, justru mungkin kalau ga ditulis, cuma jadi lintasan pikiran saja.
Tiba-tiba keinget Qaf, aku sedikit banyak tahu awal kisah terbangunnya QAF. Dari empat orang, sama-sama semangat belajar islam dan al quran. Trus buat buletin, translate dari handout bayyinah.tv. Dari situ ada CP, bisa gabung. Trus aku kontak, dikasih link buat isi form pendaftaran, wawancara, trus gabung deh study group Qaf.
Kalau beneran nih ide mau direalisasikan. Mungkin bisa pakai metodenya Qaf. Buat buletin atau apa. Taruh di masjid/mushola kampus, nitip ke toko buku? Kaya Qaf nitip buletin di Togamas J
See Bell? Lewat nulis kan jadi jalan brainstorming-nya. Kalau cuma lintasan pikiran aja, dipendem aja, jadi bingung karena ga tau step-step-nya. Kalau ditulis, jadi kerja otaknya, sementara udah nemu dua langkah, cari orang yang sevisi (carinya dimana udah kebayang kan?), sama tahu step buat ngerekrut. Mau rekrut online juga bisa, tapi kamu lagi pengen buat yang offline kan? Udah kebayakan gabung grup2-grup online hehe. Lagian kalau online, sudah ada grup SSS NAKID, grup Kulwap MAMT, dan grup-grup lain..
Kalau beneran nih ide mau direalisasikan. Mungkin bisa pakai metodenya Qaf. Buat buletin atau apa. Taruh di masjid/mushola kampus, nitip ke toko buku? Kaya Qaf nitip buletin di Togamas J
See Bell? Lewat nulis kan jadi jalan brainstorming-nya. Kalau cuma lintasan pikiran aja, dipendem aja, jadi bingung karena ga tau step-step-nya. Kalau ditulis, jadi kerja otaknya, sementara udah nemu dua langkah, cari orang yang sevisi (carinya dimana udah kebayang kan?), sama tahu step buat ngerekrut. Mau rekrut online juga bisa, tapi kamu lagi pengen buat yang offline kan? Udah kebayakan gabung grup2-grup online hehe. Lagian kalau online, sudah ada grup SSS NAKID, grup Kulwap MAMT, dan grup-grup lain..
Minimal sudah dapat izin dari orangtua, disuruh malahan, biar gerak dan ga kebanyakan depan hp mulu hehe.
Bismillah. Awalnya dari niat... *terusin dengan kutipan ustadz Fauzil Adhim favoritku.
"Awalnya dari niat, kelak Allah akan menilainya dan memberikan barakah sesuai dengan niatmu" -M. Fauzil AdhimOh ya, tentang keinginan kontribusi di sabtulis, bisa juga dilaksanakan. Kenalan atuh sama miss Y, miss N. Ga sesulit itu kok dm ig sabtulis hehe. J bisa juga dm ig Miss Y, dan miss N. It won't be so difficult just to say hello.
You just have to speak your mind. Kalau terbata, bisa aja kirim link tulisan tentang sabtulis dari blog ini. Just say that you appreciate that kind of movement, say that Sabtulis is a great and inspiring movement.
Dicoba ya bell... ga harus besok, tapi dalam waktu dekat. It's a challenge for you. Ok?
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya