Sabtulis, Gerakan Sabtu Menulis
Isabella Kirei
January 31, 2018
0 Comments
Bismillah.
Sabtulis |
Mungkin banyak yang sudah kenal dengan gerakan 30DWC, alias gerakan menulis 30 hari. Mungkin tidak sekedar tahu, bahkan sudah merasakannya, dan ternyata.... ada yang berhasil, ada yang gugur di tengah jalan, ada yang sampai penghujung tapi banyak bolong. Beberapa pekan kemarin saya menemukan gerakan menulis yang mungkin cocok untuk yang belum bisa nulis setiap hari. Namanya Sabtulis, akronim dari Sabtu Menulis. Jadi, gerakannya menulis satu tulisan setiap pekan, tepatnya di hari sabtu.
Sama seperti 30DWC yang mayoritas tidak mempermasalahkan ditulis dimana, sabtulis juga seperti itu. Kamu bisa menulis di sosmed, maupun blog, medium, wordpress, tumblr, dll. Lalu mengirim tulisannya di bit.ly/kumpulsabtulis. Tulisan yang kamu submit, nantinya akan dipublish di fanpage facebook sabtulis dan instagram sabtulis, serta di campsite sabtulis. Ini yang agak berbeda dengan 30WDC, kalau di tantangan 30 hari menulis, tulisan tersebar tanpa ada compiler atau pengumpul. Dengan adanya fanpage, ig dan line sabtulis, setiap yang ikut gerakan sabtulis bisa saling berkunjung dan blogwalking ke tulisan sabtulis-ers lainnya. Ini yang bikin saya seneng, bisa dapet tempat blogwalking baru dari sabtulis J
Bergabung dengan gerakan Sabtulis caranya juga mudah, tidak ada sistem pendaftaran, tidak ada sistem harus share info ke beberapa grup whatsapp hehehe. Hanya dengan menguatkan tekad, menulis di hari sabtu, dan submit ke bit.ly/kumpulsabtulis. Simple kan?
***
Untuk siapapun yang ingin konsisten menulis, dan butuh pengingat, gerakan Sabtulis mungkin cocok untukmu. Aku yang sekarang belum bisa ikut komunitas menulis offline, dan banyak ikut grup menulis, yang akhirnya terabaikan karena saya bukan tipe yang rajin buka whatsapp akhirnya sadar, kalau yang aku butuhin itu, bukan grup whatsapp, bukan tempat cari materi nulis di whatsapp, tapi sebuah gerakan menulis seperti 30DWC atau Sabtulis. Untuk pengetahuan kepenulisan, teknis, tips, dll, saya lebih cocok cari materi di seminar offline atau dari buku dan blog yang fokus di tema kepenulisan. Beberapa kali ikut kulwap, saya merasakan, saya tidak bisa stay di kulwap dengan fokus, yang ada, notifikasi menumpuk dan harus manjat ke atas di pagi hari-nya membuat materi kulwap tidak terbaca.
Tapi saya masih ga left sih dari grup-grup tersebut, karena kalau lagi luang dan niat, saya kadang baca juga. Dapet share link tulisan blog orang lain, atau malah juga dapet file antologi kaya gini. Silahkan di klik ya, isinya antologi beberapa tulisan mahasiswa UNS tentang depresi, saya belum baca semua sih, baru liat sekilas aja. Keren idenya. Udah di desain pula, tinggal nyebar dan mencari pembaca yang berminat. *Ehm, saya juga belum menyempatkan baca, bantu nyebar dulu aja hehe.
***
Semangat menulis~ mungkin tidak bisa tiap hari, tapi mungkin bisa dicoba tiap pekan sekali. Kamu bisa pilih hari apapun, tanpa ada ikatan, seperti aku yang nulisnya suka-suka tapi diusahakan satu pekan publish. Tapi kalau butuh yang ada ikatan, dan ada pengingat, bisa ikut gerakan Sabtulis.
Menulislah, meski dalam sunyi. Menulislah, meski untuk diri sendiri. -kirei
Allahua'lam.