RI #5: Melihat dengan Hati
Isabella Kirei
May 30, 2018
0 Comments
Melihat dengan hati adalah ketika kita melihat suatu kejadian bukan sekedar yang tertangkap oleh panca indra kita. Ketika kita melihat hujan yang turun sore kemarin, yang kita lihat bukan sekedar proses daur ulang air di bumi, bukan sekedar aroma khas ketika air hujan bertemu tanah. Namun kita juga melihat.. Bahwa hujan adalah bentuk rahmat yang Allah turunkan untuk bumi. Bahwa hujan.. Adalah salah satu perumpamaan Al Quran. Sebagaimana hujan dapat menghidupkan bumi yang mati, begitu pula Al Quran dapat menghidupkan hati yang mati.
Melihat dengan hati adalah ketika kita melihat suatu pemandangan bukan sekedar berfikir tentang pengetahuan ilmiah saja, namun ketika pengetahuan tersebut bisa membuat kita bertakbir, serta mengucap hamdallah. Ketika kita melihat burung-burung pagi berterbangan saat hendak mencari makan dari sarangnya, kita tidak sekedar melihat, bahwa ada tekanan udara ke sayap-sayap mereka sehingga mereka bisa tertahan di atas udara. Namun kita juga mengetahui, bahwa yang bisa menahan makhluk avis tersebut dari jatuh, adalah Allah. Seperti yang Allah tanyakan pada kita di salah satu ayat-Nya,
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu" - Al Mulk ayat 19
Melihat dengan hati adalah ketika semua orang mengatakan tidak mungkin, tapi kita tetap percaya bahwa Allah Maha Berkehendak, dan tidak ada yang tidak mungkin di sisiNya. Melihat dengan hati adalah ketika semua orang mengatakan nikmatnya minum es campur dan makan ayam bakar madu di siang bulan Ramadhan, namun kita tetap percaya dan yakin bahwa nikmat terbesar seorang yang berpuasa selain saat berbuka puasa juga saat diizinkan melihat dan bertemu dengan Allah.
Melihat dengan hati... Mungkin tidak mudah, dan perlu banyak dilatih. Melihat dengan hati... Jika kita mau bisa melihat dengan hati di setiap situasi, baik saat suka, duka, gelap,maupun terang hari kita.. Maka kita perlu menjaga hati agar tetap bersih. Hindari sekecil apapun dosa, karena dosa dan maksiat menodai dan menutupi hati kita dengan noktah. Jika kita ingin hati kita bersih, meski dosa-dosa kita mungkin sudah membuatnya berkarat, maka kita perlu memperbanyak interaksi kita dengan AlQuran, membacanya, mendengarkannya, mempelajarinya, menghafalnya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang Allah izinkan melihat dengan hati. Semoga Allah tetapkan hati kita condong kepada Din-Nya. Aamiin.
Allahua’lam.
Keterangan : Terinspirasi dari video ini.***
PS: Dipublish 4 Juni 2017 di akun Facebook khusus Ramadhan