Follow Me

Friday, September 16, 2016

Apakah Kita Sudah Berkarya?

#blogwalking

-Muhasabah Diri-
 
Bismillah.
Sudahkah berkarya?
Another interesting post from JurnALIsme, titled "Media". Di penutup tulisannya sang penulis bertanya kepada pembaca,

"Apakah kita sudah cukup berkarya hari ini?"

Apa hubungan pertanyaan itu dengan media? Ini tentang perkembangan media, terutama perkembangan media sosial di dunia maya. Tentang bagaimana media konvensional mulai terancam akan hadirnya media sosial. Tentang bagaimana di media sosial memperlihatkan kepada kita orang-orang yang asal bicara meski tidak punya ilmu, sok berpendapat tanpa landasan yang jelas (*plak, dibuat malu, mungkin aku salah satunya), juga tentang kita yang harusnya menjadikan media jadi alat untuk kita berkarya. Selengkapnya baca langsung di tulisannya aja ya.

***

Kutulis ini untuk mengingatkan diri, agar lebih berhati-hati dengan tulisan yang kita tulis di sosial media, termasuk di blog. Refleksi, jangan-jangan saya termasuk "mereka yang menyebalkan".

"Perhatikanlah, sudah berapa kali Anda merasa kesal karena tulisan yang Anda lihat di Facebook yang berasal dari orang-orang terdekat Anda?

Begini, dari dulu, orang-orang yang menyebalkan itu selalu ada. Orang-orang yang berkomentar tanpa tahu ilmunya itu juga selalu ada. Bedanya, dengan adanya media sosial, semua itu menjadi terpatri. Mereka punya probabilitas yang lebih tinggi untuk mendapatkan perhatian."
- Masih dari tulisan Media-nya JurnALIsme
Kutulis untuk mengingatkan diri tentang karya yang seharusnya tercipta, bukan cuma tulisan penuh keluhan dan curcol ngalor-ngidul ora genah. Curhat boleh, tapi usahakan selalu tuliskan hikmah yang kamu dapat di akhir tulisan. Agar kenegatifan-kenegatifan yang kau tulis berakhir dengan kata-kata yang positif. Ngerti, Bell? Katanya nama blog ini Better Word? Ah.. benar!

Manusia memang sering lupa. Jadi saya harus sering diingatkan. Kalau anda (pembaca) menemukan tulisan aneh nan ngasal, jangan ragu untuk mengkritik, di komen di bawah, anonim juga gapapa. Kalau nasihatnya panjang, bisa ditulis di google docs, lalu kirim linknya kesini. Kau tahu salah satu alasanku memakai blogger yang fasilitasnya lebih minim dari wordpress? Selain karena aku tipe yang ga gampang berganti blog/pp/hp/no.hp/dsb, itu juga karena blog ini menyediakan anonim di pilihan komentarnya.

Aku termasuk mereka yang lebih suka memakai anonim ketimbang harus menuliskan nama dan link blog/websiteku. Dulu sih kalau nanyanya hal-hal penting yang ga bersifat personal aku suka mengisi kolom website dengan link website organisasi. Hehe. Membantu menaikkan pagerank web tersebut. Tapi sekarang, aku ragu, takut dikira ucapanku mewakili nama organisasi itu. hehe. Kok jadi kesini arahnya?

Intinya aku masih harus banyak berkarya. Dan bukan cuma dengan tulisan di dunia maya, tapi juga di dunia nyata. Mimpi menerbitkan buku, yang semakin hari semakin serasa memandang dan mencari ujung lautan *lebay hehe.

Sekian. Sampai jumpa lagi di lain waktu! Semangat menulis.. semoga jumlah dan kualitas tulisan di blog ini bulan ke bulan dan tahun ke tahun semakin meningkat. Aamiin.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya