Follow Me

Monday, September 5, 2016

Tentang Nasihat Mereka Untuk Kita

-Muhasabah Diri- 
#blogwalking

Bismillah.

comforting, comforted

"There could be a moment when we couldn’t comfort other people by our advices. It might be because of our lacking position, because the timing isn’t right, or because we don’t have any good advices at all. It’s alright, in those cases.
But I thought it would be the other way if ourselves -it self- who couldn’t be comforted by other’s advices."
- Zainab Nururrohmah, "Percieve The Others"
***


Lagi-lagi sudut pandang berbeda dan unik dari ukhti yang sama. Seorang ukhti yang tulisannya semakin dibaca, semakin meningkat keinginanku untuk bertemu dengannya. Ini tentang nasihat orang lain pada kita. Nasihat, yang kita minta setelah bertanya atau bercerita panjang lebar tentang suatu hal. Nasihat, yang mungkin sengaja tidak sengaja hanya lewat telinga. Mungkin masuk ke otak, tapi entah mengapa tidak kunjung berbunga amalan.

Beliau, sang penulis "Percieve The Others" bertanya-tanya pada dirinya, "Sometimes I wonder why I still asking their advices if I don’t even considerate it throughly."

Dan satu kalimat itu, "Sometimes I wonder why I still asking their advices if I don’t even considerate it throughly", membuatku terdiam.

Kalimat itu membuatku teringat akan nasihat-nasihat Ayah dan Ibu yang somehow seolah cuma lewat telinga, mampir di otak namun....

Kalimat itu membuatku teringat akan nasihat-nasihat kakak dan adikku yang somehow seolah cuma lewat telinga, mampir di otak namun.... 

Kalimat itu membuatku teringat akan nasihat-nasihat dari teman atau kenalan akhawat, yang somehow seolah cuma lewat telinga, mampir di otak namun....  

Kalimat itu membuatku teringat akan nasihat-nasihat....

***

Dan aku pun senada dengan beliau, ingin menulis seperti yang beliau tulis di akhir tulisannya.
"And I found my self a bad person."
"I feel bad whenever I remember those. I hope I’m not going too far."
Mungkin alasan aku dan beliau merasa menjadi bad person tidak sama. Mungkin makna harapan i'm not going to far sang ukhti dan aku berbeda. Tapi aku tahu, alasan-alasanku membiarkan nasihat sekedar lewat telinga adalah excuse. Jika saja aku mau jujur pada diri, tanpa perlu menuliskan di sini atau memberitahu orang lain, aku tahu.. aku salah (karena membiarkan nasihat mereka lewat saja). L

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya