Bismillah.
Aku lebih suka diam-diam, bahagia. Diam-diam, mengamati. Diam-diam, mengambil manfaat. Diam-diam, suka. lho? hehe.
- Nur Efi, dalam tulisannya Aku Tak Terlalu Suka Publish***
Me too...! |
Aku juga! Aku juga! Itu yang ingin kukatakan pada sang pemilik blog Cerita Ukh Nufi. Aku memang pernah jadi maniak sosmed, tapi itu dulu. Dan sering post pun bukan di akun pribadi. Suka aja mengelola banyak akun.
Aku juga suka diam-diam baca blog orang lain. Kalaupun ingin berkomentar aku komentar di sini, tanpa kirim link ke yang bersangkutan.
Aku lebih suka diam-diam. Meski banyak dari mereka menganggap aku ekstrovert. Mereka tidak salah kok. Tapi untuk dalam hal tulisan, di blog ini, dan di blog satunya lagi (blog puisiku), aku ingin diam-diam saja menulis.
Nanti, mungkin nanti ketika aku sudah ekstrovert lagi, atau ketika aku mulai PD lagi membagi tulisanku. In syaa Allah ga akan kusembunyikan link-link tulisan yang mungkin bermanfaat bagi teman.
Nanti, mungkin nanti ketika aku sedang tidak ingin diam-diam. Aku akan komen hal-hal penting di blog yang sering kukunjungi, mungkin sekedar berterima kasih, karena tulisan mereka banyak memberi manfaat untukku. Sekedar bentuk apresiasi, karena tulisan mereka mengisi tekoku dengan minuman yang lezat nan bergizi.
Tapi sekarang, izinkan aku diam-diam. Mungkin kau anggap ini sebuah excuse, tapi bagiku.. diam-diam, adalah salah satu bentuk fitrah seorang wanita. Fitrah yang bisa membuat aku menangis gara-gara orang kedua yang bertanya alamat blogku yang diganti domainnya adalah seorang ikhwan. -.- rrrrr..
ah, kok jadi sensiMe? hehe. Maaf. Mari kita sudahi saja. Aku suka diam-diam, kalau kamu?
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya