#fiksi
Bismillah.
Di saat hati mulai ternodai, problema duniawi
Gelisah terasa lumpuhkan jiwa bahagia pun sirna
Kan kah kau tetap terpaku dalam problema hidupmu?
Hanya menambah keluh..
- Problema, Justice Voice
Senandung nasyid jadul yang masih menggunakan akapela ketimbang alat musik menemani seorang mahasiswi yang sedang dibuat pusing oleh berbagai problema yang menghantam hidupnya. Biasanya ia tidak pernah terlalu memperhatikan lirik sebuah lagu, sebuah lagu hanya disetel agar malam yang semakin sunyi menjadi tetap semarak dengannya, menemani Rainy mengerjakan setumpuk tugas dan materi ujian. Namun otaknya yang sudah terasa seperti benang kusut membuatnya berhenti sejenak, mendengarkan dengan seksama lirik nasyid yang sedang gilirannya main.
Ah ya benar, problema duniawi sungguh membuat diri mengerdil. Kegelisahan masa depan, trauma masa lalu, dan permasalahan yang dihadapinya kini membuat wajahnya bertambah kusut setiap hari. Terkadang kegelisahan itu makin membesarkan lingkaran hitam di bawah matanya, membuat lidahnya hanya mengeluarkan keluhan dan kritik. Kata-kata yang tidak sedap didengar siapapun.Gelisah terasa lumpuhkan jiwa bahagia pun sirna
Kan kah kau tetap terpaku dalam problema hidupmu?
Hanya menambah keluh..
- Problema, Justice Voice
Senandung nasyid jadul yang masih menggunakan akapela ketimbang alat musik menemani seorang mahasiswi yang sedang dibuat pusing oleh berbagai problema yang menghantam hidupnya. Biasanya ia tidak pernah terlalu memperhatikan lirik sebuah lagu, sebuah lagu hanya disetel agar malam yang semakin sunyi menjadi tetap semarak dengannya, menemani Rainy mengerjakan setumpuk tugas dan materi ujian. Namun otaknya yang sudah terasa seperti benang kusut membuatnya berhenti sejenak, mendengarkan dengan seksama lirik nasyid yang sedang gilirannya main.
Mendengar nasyid itu, Rainy seperti disindir dengan halus atas beberapa keluhan yang sedari tadi muncul, mungkin lebih banyak dari pada jumlah halaman diktat yang sudah ia baca. Tugas, laporan praktikum, belum lagi persiapan UTS, memang membuat Rainy akhir-akhir ini bermuka masam. Rainy kembali menyimak lagi lanjutan nasyid tadi.
Hendaklah kau bersimpuh
Di hadapan Tuhanmu
Tuk memohon petunjuk
Jalan kebenaran.
Setiap langkah dalam hidup ini
penuh dengan uji (Sang Ilahi)
Sempurnalah iman yang kau miliki
andai mampu jalani
Senantiasa ingatlah
Pada Allah Yang Kuasa
Mohon lindungan-Nya
Berusaha karena-Nya
Bertawakkal kepada-Nya
Niscaya kan kau capai
Kemenangan dari-Nya
- Problema, Justice Voice
Rainy ikut tersenyum seiring berakhirnya track nasyid tadi, solusinya sebenarnya sederhana, takwa, atau dalam nasyid tadi lewat sholat dan doa. Sungguh ajaib, betapa takwa bisa mempengaruhi perjalanan hidup manusia. Allah sungguh tidak pernah mengingkari janji-Nya. Rainy tiba-tiba teringat salah satu ayat di Alquran tentang janji Allah itu, ia lalu buka aplikasi quran digital di laptopnya, menelusuri surat-surat di juz 28.
"Ah, ini dia.." bisik Rainy pelan pada dirinya sendiri.
....barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS At Talaq ayat 3-4)
...dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya. Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepadamu; barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya. (QS At Talaq ayat 5-6)
"Allahuakbar.. Fighting!" ucap Rainy, kemudian berpindah lagi ke diktat berbahasa inggris yang harus dibaca malam itu.
The End.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya