Follow Me

Tuesday, September 6, 2016

Akhirnya Selesai Baca

#blogwalking

Bismillah.

chat, chat, refrain, refrain
Akhirnya selesai baca, dan inilah quotes yang menarik jemariku untuk meng-copast di sini..
"My little star, one day, when you will be engrossed with the cyberworld, refrain from talking with the opposite sex. If someone would approach you, advice them to fear Allah and I ask you to open it up with me, if not with your daddy then know that mommy is all ears for you. This is not because I want to reprimand you but Mommy just wants to be aware and give you guidance as Mommy doesn’t want you to indulge into something haraam and might hurt you at the end."
- Ukhti Cantik dalam tulisannya "A Letter for My Future Daughter"
***


Inti tulisan itu yang aku tangkep sebenarnya tentang kebiasaan yang dilakukan shahabiyah, yaitu menulis surat untuk sang anak/calon anak. Dan salah satu muslimah berbahasa inggris, entah siapa, dan sumber aslinya dimana, menuliskan suratnya.

Suratnya sebenarnya ga terlalu panjang, cuma jujur beberapa saat yang lalu, tulisan full english somehow mengintimidasi otakku, berasa berat, rantai gajah. Tapi alhamdulillah setelah ditunda dengan baca-baca tulisan lain, dan balik lagi, akhirnya selesai baca! Itulah mengapa judul tulisan ini seperti itu hehe.

Ingin membahas tentang sulitnya refrain talking with the opposite sex di dunia maya ini, makin banyak sosmed, makin susah. Kalau penting dan mendesak gapapa kok, tapi sayangnya seringkali dibumbui hal-hal ga penting macam ketawa ketiwi dan pertanyaan-pertanyaan personal, belum lagi emotikon dan ke-unyuan diksi yang dipilih.

Aku sudah pernah, banyak mungkin menulis tentang ini. Jadi izinkan aku menuliskan beberapa judul tulisan beserta linknya, dan juga penjelasan singkat isinya. Sekalian baca-baca ulang untuk muhasabah diri. Urutannya berdasarkan hasil search dengan label hijab di blogku.


Berisi percakapan dalam diri tentang komen ga penting di sosmed seorang teman, yang membuat diri gatal untuk berkomentar. Kalau tertarik ingin baca langsung klik aja ya, pilih nomer 1. hehe


Tentang modus laki-laki, maaf pake istilah konspirasi karena hal pribadi. Tentang contoh-contoh modussan cowok. Saranku sih daripada baca tulisannya, mending noton videonya dengan sub indonesia di sini  (Girls Beware How Boys Manufacture Plans! -NAK)


Cerpen singkat tentang penggunaan diksi yang sok imut, padahal itu komunikasi dua orang ikhwan dan akhwat, bukan grup, beneran cuma berdua, meski di dunia maya. 


Tentang feature baru facebook saat itu. Tentang saran agar tidak mengoleksi histori percakapan kita dengan nob-mahram. Terutama yang ga penting.


Tentang excuse chatting  dengan non mahram sampai malam, "bukan aku yang mulai". Mengingatkan bahwa meski bukan kita yang memulainya, kita seharusnya bukan menikmati flow, tapi menjadi pihak yang mengakhirinya.


Ini tentang tidak berteman dengan non mahram di sosmed, belum bisa 100% sih, ada guru dan sosok guru yang masih friend meski non mahram. Pengingat tentang nightmare graph search di facebook. Graphsearch ini nyebelin karena bisa menampilkan foto-foto yang kita sembunyikan di kronologi. -.- bahkan juga foto-foto yang diuploud teman kita. 


Seperti judulnya, intinya tentang sebelum marah-marah harusnya liat kesalahan sendiri mengupload foto-foto yang seharusnya ga di lihat stalker. harusnya sadar, bahwa salah sendiri ga meminta teman menghapus foto yang ada kitanya.


Dari tanya seorang sahabat, dan aku menjawab berdasar tiga kategori. Tips menjawab komentar si dia (non mahram), di berbagai situasi. Sangat disarankan baca lengkapnya di link nomer 8, susah jelasin singkatnya. Oh ya tulisannya cukup panjang pelan-pelan dan sabar ya bacanya.


Tentang fitnah seorang wanita di dunia maya. Tentang keresahanku melihat foto foto akhawat jelita di sosmed, juga komen-komen ga penting di bawah foto tadi. Beserta beberapa list tulisanku tentang hal serupa. 

--

Ckck sepertinya akan jadi list panjang, jadi akan kutulis judul dan linknya, silahkan dipilih-pilih yang menarik hati. Maaf, panjang banget ternyata listnya.


***

Jujur, rasanya malu membaca lagi tulisan-tulisan di atas. Memang aku yang menulis. Tapi rasanya tulisan itu ditujukan untukku. Aku masih harus belajar banyak tentang hijab, tentang tidak mendekati zina.

Allah... sungguh imanku naik turun, semoga saat turunnya, Engkau menjagaku agar tidak jatuh ke jurang maksiat. Aamiin.  

Allahua'lam.

*maaf panjang hehe.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya