Follow Me

Monday, September 26, 2016

Saling Melempar Kode

#blogwalking

Bismillah.
code for you

saya menuliskan ini karena sudah begitu resah melihat akhi dan ukhti hari ini…
yang konsentrasinya tak kunjung beranjak dari mencari jawaban pertanyaan kapan nikah,
yang diskusinya tak kunjung beranjak dari meng-ghibahi si ukhti shaleha,
yang bacaannya tak kunjung beranjak dari serial ta’aruf cinta.
yang ukhti pun tak kalah meresahkan, karena terus menebar kode siap nikah ke segala arah, melalui wasilah gambar jpeg yang dibubuhi quote tentang doa diam-diam.
- Mba Nina, dalam tulisannya "Virus"
***
Ga bosan mengingatkan pembaca/orang yang ga sengaja lewat untuk baca tulisan lengkap di link di atas. Baca ya.. baca lanjutan tulisan ini menfaatnya kecil banget, jadi baca tulisan lengkap di link tadi aja. Oke? hihihihi *padahal siapa juga yang mau baca tulisan random ini kkkk dasar mrs.PD

Sekedar ingin berbagi cerita dari beberapa sumber, tentang makin warna-warninya teknik saling melempar kode. Kode di sini, semacam sinyal gitu, atau pesan-pesan tersembunyi dalam status sosmed. Semacam itulah. Tahu kan? *maksa

Alkisah terdengarlah peristiwa pelemparan kode. Bukan lewat sosmed fb, tapi lewat dua sosmed berbeda. Sang wanita lewat status wa, sang pria lewat status line. Padahal pesannya ga pernah ada di satu thread, namun bumbu-bumbu vmj membuat dua pesan di aplikasi berbeda itu seolah-olah nyambung. Ada benang merah tersirat katanya.

Kau tahu bagian sedihnya dari kode yang berserakan itu? Sayangnya itu semua bisa jadi cuma prasangka. Sang pria berprasangka status sang wanita ditujukan untuknya, begitu pula sebaliknya. Padahal tidak. Ah, jadilah mereka berdua saling menjuluki satu sama lain master PHP.

Masalahnya awal dari semua kode itu adalah saling berkunjung, rutin pula pada masing-masing sosmed. Sang pria rajin menyengaja baca pergantian status wa sang wanita, sang wanita sebulan sekali buka timeline line si pria. Makanya, aku pribadi suka sebel kalau tanpa sengaja tahu ada nonmahram yang rajin baca tulisan di blog ini. Aku mungkin tak pernah menyengaja membuat kode, tapi sayangnya setitik sinyal ditangkap dengan makna berbeda oleh mata mereka.

Random kan? Wkwkw. Siapa suruh baca. *masih PD ada yang baca wkwkwk..

Intinya aku mau minta maaf, kalau ada yang merasa di PHPin atau dikirimi kode, setelah baca beberapa tulisan di sini. Jujur aku memang sering menulis tentang orang-orang di sekitarku. Tapi bukan berarti semua tulisan samar itu tentang satu orang, bukan tentangmu.

Dulu sih aku nggak nyadar kalau tulisan ini bisa bikin PHP, tapi sebuah komentar dari saudariku, perempuan ini ya.. membuatku sadar, setelah aku baca lagi. Dia berkomentar, "Kayanya semua tulisan di blogmu tentang aku deh Bell." Aku saat itu cuma jawab dengan nada sok misterius (padahal tulisan itu tak benada), yang intinya gini, "terserah. bisa jadi benar, bisa jadi salah. aku memang sering menulis tentang orang-orang di sekitarku."

Trus Bell kesimpulannya apa? Kesimpulannya? Jangan percaya sama kode-kode ga jelas nan ambigu itu. Prasangka itu memang bisa jadi benar, bisa jadi salah. Tapi dari pada kita dibuat naik-turun-kanan-kiri gara-gara prasangka dari status buatan si "dia", mending ga usah baca aja. Ujung-ujungnya sakit hati doang. Harapan yang disandarkan pada orang/apapun kalau ga kewujud itu sakit. Lha.. yang sakit kan kita doang, dia ga. Jadi yang masih suka kode-kodean, mendingan di stop. Kalau memang serius, harusnya berani dong to the point, atau bagusnya langsung lewat tindakan, ga cuma ucapan gombal.

Setuju?

It's okay if you don't agree in my opinion, let's just agree to disagree. Toh opini ini kubuat bukan untuk membuatmu setuju, ini dibuat untuk mengingatkan diri terutama.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya