Bismillah.
make it beauty, kamu BISA! SemangKA! |
Love and romance are what surrounds the marriage to make ease in hard times, laughter in the midst of stress, passion at the most ironic times.But it’s depth, the meaning of love, and even romance, should be given so much more depth and value. Hollywood romance doesn’t even come close to this kind of beauty.Love is worth the struggle, and the struggle is beautiful.
- Meutia Halida, A Beatiful Struggle***
Aku tahu, bahasan di kutipan di atas, lebih tentang marriage. Tentang bagaimana pernikahan bukan sekedar yang manis dan romantis-romantis. Tapi pernikahan juga tentang asam pahit asin perjuangannya di dalamnya. Perjuangan ketika misalnya menghadapi keguguran, dll. Baca lengkapnya di link di atas ya. Bahasa inggris memang, tapi buat belajar gapapa lah hehe. Ga panjang kok.
Tapi aku di sini.. bukan menulis untuk yg sudah menikah. Meski jujur sembari menulis ini, aku teringat Ayah dan Ibuku, dan perjuangan mereka sampai saat ini masih bersama, meski pasti ada satu dua pertengkaran, atau masa-masa renggang. Tapi mereka berhasil sampai sekarang dan asin pahit asam itu menjadi bumbu penyedap kehidupan keluarga kami.
Jadi.. aku menulis ini bukan cuma untuk yg sedang atau telah mengalami perjuangan indah dalam pernikahan. Tapi juga untukmu.. yang berjuang untuk berhijrah dari gelap ke terang, dari jurang dosa berusaha untuk bangkit mendekat pada Allah.
***
Akan ada masa, dimana kau merasa begitu hina, sehingga rasanya mudah sekali kau putus harapan, kau putus asa. Rasanya begitu rapuh, dan ingin menyerah saja. Hanya kita dan Allah yang tahu betapa buruk masa lalu kita, betapa bodoh kita, betapa.... tapi please... don't stop struggling. Perjuanganmu memang tidak terlihat indah di matamu, di pikiramu. Bagaimana mungkin indah, karena kau lihat masa lalu kau bangkit, namun kembali jatuh dan jatuh lagi.
Jangan menyerah. Jangan putus asa dari rahmat Allah. Selama jantungmu masih berdegub, dan oksigen masih bisa kau hirup... jangan menyerah. Teruslah berjuang. Lagi, dan lagi. Meski jatuh lagi dan lagi. Perjuangan ini akan indah, jika kau akhiri hidupmu dalam keadaan berjuang berhijrah, berjuang menuju Allah.
Manusia itu, khottoun, Rasulullah shalallahu 'alaihi wassallam mendeskripsikan khottoun, bukan hanya khottiun, kullu bani adam khottoun. Khotto adalah sibghatul mubalaghah, atau dalam bahasa indonesia bentuk hiperbola. Sederhananya khottoun adalah orang yang melakukan kesalahan berulang-ulang, lagi dan lagi. [1]
Like 'khabbas' makes bread over and over and over again. And a 'khatta' makes a mistakes over and over again. So that will happen, and it’s inevitable that some sins will occurs over and over again.
- Nouman Ali Khan, Cycle of Sin
Your struggle might not seem beautiful now, but don't give up. Make it beautiful. Semangat menjalani perjuangan yang indah, perjuangan yang nantinya, dibalas dengan balasan terindah dari Yang Maha Indah, Allah subhanahu wata'la. In syaa Allah.
Allahua'am
***
Keterangan:
[1] Aku ga tahu persisnya hadits apa, riwayat siapa, kalau ada yang tahu mangga komentar ya, biar bisa aku cantumkan. Paragraf itu aku translate dari bagian video NAK, yang linknya tercantum di bawah quotes selanjutnya.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya