Follow Me

Thursday, November 10, 2016

Bercanda Pada Tempatnya

#SensiMe

Bismillah.

Awalnya, aku berhasil menenangkan diriku. Mereka cuma bercanda Bell, jangan ditulis. Tapi ternyata peristiwa serupa berulang, di grup yang berbeda, tentang topik berbeda. Rasanya, kesensianku kali ini harus ditulis, di sini, meski ga akan kushare ke grup ybs.

Tentang topik, yang seharusnya tidak jadi candaan. Atau tentang bercanda yang seringkali diletakkan pada topik yang menurut saya tidak pas untuk dijadikan candaan.

***

Tentang begal yang akhir-akhir ini marak di sekitar ITB


Saat membaca tentang berita dari grup ke grup, foto-foto dan keterangan di sana. Bukankah seharusnya reaksi kita takut, waspada, simpati, lalu mendoakan yang menjadi korban begal??

Saya masih ga mengerti, bagaimana bisa di situasi tersebut, tentang topik tersebut, lantas mereka membuat jokes. Kata mereka...

W: Katanya mau ada pelantikan begal apa ya? jadi ada target harus mbegal berapa
X: Begalnya habis re-or (reorganisasi -ket) kayanya
Y: Udah pelantikan malah katanya...
Z: Berarti lagi pembuktian komitmen..
Keningku berkerut membaca deretan komentar-komentar di atas. Maksud mereka apa? Itu fakta? Atau mereka jadikan topik begal sebagai candaan? Apakah mereka tidak bisa sedikitpun membayangkan berada di sepatu si korban, atau menjadi sepatu teman korban, atau keluarga korban?

Aku tahu... mungkin maksudnya untuk menyegarkan suasana, agar tidak terlalu mencekam setelah berita tragis tersebut. Tapi... apakah itu reaksi yang tepat? Apakah itu tempat yang pas, waktu yang oke, untuk bercanda??

Aku tidak mengerti.... Aku bertanya-tanya, apakah hanya aku yang merasa risih? Saat mereka bercanda, tentang topik yang bukan bahan bercandaan.

Tentang terpilihnya Trumph di pemilu presiden US

Sebenernya, aku termasuk yang gatau persis tentang topik itu. Ga pernah cari tahu seperti apa calon-calon presiden US yang ikut pemilu. Cuma tahu nama mereka aja, tapi ga tahu gimana visi misi mereka kalau terpilih.

Tapi karena banyak grup yang bahas, mau ga mau aku jadi baca kan. Jadi tahu informasi kalau banyak rakyat US yang inginn migrasi ke Kanada setelah hasil pemilu tsb. Dan muslim Amerika salah satunya, yang mungkin ingin migrasi juga.

Lalu keningku dibuat berkerut lagi, pada komentar-komentar mereka. Pada gambar demi gambar yang merupakan jokes tentang topik tersebut.

Aku tahu... mungkin maksudnya untuk menyegarkan suasana, agar tidak terlalu mencekam setelah berita heboh tersebut. Berita yang akan memberikan banyak konsekuensi untuk masyarakat muslim amerika. Tapi... apakah itu reaksi yang tepat? Apakah itu tempat yang pas, waktu yang oke, untuk bercanda??

Aku tidak mengerti.... Aku bertanya-tanya, apakah hanya aku yang merasa risih? Saat mereka bercanda, tentang topik yang bukan bahan bercandaan.

***

Aku tahu... aku mungkin terlalu sensi. Mungkin... mungkin... mereka yang bercanda tentang itu, dibalik layar juga yang doanya paling kenceng, untuk para korban begal, untuk masyarakat muslim amerika.

Aku tahu... mungkin maksud mereka bukan untuk menertawakan dan membuat komen canda untuk berita yang seharusnya tidak jadi bahan tawaan. Tapi..... TT Entahlah, aku yang sensian.

Ah, aku jadi teringat tentang sebuah video singkat, bahwa kita, harus hati-hati dalam bercanda. Karena ada ideologi, gaya hidup yang dibawa masuk melalui jokes.


Aku berlindung kepada Allah, dari membuat candaan, atau ikut bercanda pada hal-hal yang tidak seharusnya menjadi bahan tertawa. 

A'uudzibillaahi an akuuna minal jaahiliin...

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya