Follow Me

Thursday, November 17, 2016

Jangan Latah!

#SensiMe

Bismillah.

viral
Jamannya teknologi informasi, dimana sebuah berita bisa begitu mudah tersebar dalam hitungan menit. Aku sedang tidak membahas tentang media secara umum yang bisa membuat pembacanya membenci yang tidak seharusnya di benci, karena tentang itu sudah pernah aku bahas di Media Oh Media sampai tiga bagian. Kalau penasaran bisa baca di sini: Media Oh Media (1) (2) (3). Di sini, aku fokus pada hoax yang tersebar luas karena sikap reaktif kita.

Reaktif itu bagus pada situasi tertentu. Tapi untuk penyebaran berita, kita perlu belajar sedikit spektis, perlu belajar untuk crosscek sebelum menyebar ke 'hampir semua' grup baik di wa, line, dst, dll. Aku tahu... niatmu baik, agar informasi yang bermanfaat, bisa digunakan bagi banyak orang. Tapi tolong ya...

***

Aku dari dulu udah sebel kalau ada yang ngirim pesan yang harus dikirim lagi ke sejumlah orang. Aku sebel sih, meski isinya bagus, kok kaya ngancem ya. Biasanya ada embel-embel kalau ga kirim bakal gimana gitu...

Di sosmed juga sering kok. "Like/reblog this post if you love your mother" semacam itu contohnya, aku yang orangnya sering sensi, biasanya justru ga mau ngelakuin hal tersebut. Memangnya cinta kita ke ibu ditunjukkan lewat share tulisan/gambar tersebut? Ga kan?

Kalau memang niatnya bagus, harusnya ia nulis atau desain yang ngingetin untuk kontak Ibu. Misal... "Kapan terakhir kali kamu mendengar suara ibumu? Luangkan waktu sebentar, telpon ibumu sekarang juga! Tanya kabarnya, ceritakan harimu, sesungguhnya mendengar suaramu saja sudah bisa membuat ibu tersenyum dan merasa bahagia."

***

Termasuk penyebaran informasi yang sifatnya larangan hal-hal buruk. Misal info yang mewanti-wanti jangan dengerin lagu X, atau hati-hati terhadap website A, B, C. Aku melihatnya dalam pandangan harusnya info tersebut ga perlu disebar. Kenapa? Karena manusia itu punya kuriositas, pasti ingin tahu, kenapa sih lagu X dibilang bisa memurtadkan? Mending kalau dia cuma cari liriknya, coba kalau dia dengerin? Trus tentang web yang isinya misal njelek-jelekin nama islam, padahal domainnya islami, kalau disebar, orang justru penasaran dan akhirnya berkunjung ke web tersebut. Hasilnya? Page rank-nya naik, trus kalau orang search di google dengan keyword islam, yang muncul di atas-atas justru alamat web A, B, C tadi. Ga mau kan?

Aku tahu... ga ada orang yang niatnya jelek, ia mudahnya menyebar info dari grup ke berbagai grup niatnya baik. Tapi jangan terlalu reaktif, jangan latah. Kita harus punya filter, apa yang perlu kita sebar, dan apa yang sekedar perlu kita tahu.

Aku juga banyak dapet manfaat kok dari orang-orang yang rajin bagi info dari grup ke grup. Apalagi kalau sering nyebar yang isinya ceramah dan informasi penting. Itu bagus, jangan berhenti menyebar juga. Tapi... jangan latah, jangan sekedar reaktif. Pastikan kamu baca semua isinya, ada yang aneh ga, yakin bukan hoax, yakin banyak manfaat kalau disebar, atau justru efeknya bs negatif? Jawab pertanyaan-pertanyaan serupa itu pada dirimu sendiri. Lalu pilih, menyebar, atau cukup baca saja. Oke?

***

Terakhir, aku juga kadang reaktif, aku juga kadang latah. Tulisan ini ga semuanya untuk oranglain, tapi banyak untuk diriku juga. Kalau aku melakukan kesalahan, jangan ragu untuk negur ya.. in syaa Allah aku terima kok, mungkin agak marah sih hehe, kalau negurnya di tempat umum. Kalau bisa japri lebih baik, tapi kalau mau negur di tempat umum juga gapapa. Hehe^^

Zai jian!

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya