Follow Me

Tuesday, November 29, 2016

Berkunjung ke Kosan Teman

Bismillah.

a place, a reminder, a lot memories
Tulisan ini akan lebih ke sharing, cerita, ga banyak hikmah, mungkin ada sih, satu, satu. Eh? Hehe.

Dunia itu sempit, apalagi kalau daerah kamu berjalan di situ-situ aja, ke sana-sana aja. Begitupun diriku, jujur dunia sempit adalah frase yang muncul saat berkunjung ke kosan seorang adik, teman, ukhti hehe.

***

Tempat yang sama, rumah yang sama, bahkan tidak banyak perubahan di dalamnya. Itu membuatku lumayan takjub.

"Oh, di sini? Aku pernah ke sini loh... waktu TPB, dulu ini kosannya mba N," ucapku saat kami sudah di depan kosan. Adik manis yang tinggal di sana mengambil kunci dan membuka pintu. Kami pun masuk, duduk di ruang tengah dan menikmati eskrim di tangan masing-masing.

Sembari melihat ke kanan kiri, aku dibuat takjub. Dunia memang sempit hehe. Memoriku berputar ke empat tahun yang lalu, lima tahun? Sekitar itu hehe.. Saat itu aku, sahabatku, menginap di kosan mba N, paginya jalan-jalan ke curug *namanya apa ya? Aaah dasar pelupa. Aku masih ingat, menikmati sayur bening masakan rumah, seperti terobati kangen, wajar baru pernah jauh dari orangtua dan makannya makanan warung terus.

Lalu kami mengobrol, aku dan adik tingkatku. Sembari jeda dan jeda tiap mulut ingin didinginkan dengan eskrim, eskrim stawberry dan vanila, yang satu miliknya, yang satu milikku, yang mana hayo yang punyaku?

***

Kejadian sesederhana itu, somehow membuatku teringat banyak hal. Teringat masa-masa aku TPB dulu, teringat dinginnya air curug. Kita (Mba N, aku, temanku) basah-basahan, krn berangkat pagi-pagi, masih sepi, asiik, berasa punya sendiri hehehe.

Kejadian sederhana itu, somehow membuatku teringat banyak hal. Teringat tulisan lama, tentang dunia sempit dan menyesakkan dada. Dan menjalin silaturahim, bisa menjadi salah satu yang menghapus sesak, justru senang karena dunia itu sempit.

Kejadian sederhana itu, somehow membuatku teringat banyak hal. Teringat tentang suatu momen suatu percakapan, seorang ukhti bertanya bagaimana mengajak seorang ukhti yang lain, yang beberapa waktu kemarin menghilang. Aku... yang ditanya, yang pernah juga menghilang, menjawab dengan panjang. Tapi di salah satu jawaban, aku sarankan untuk berkunjung ke kosannya, ke tempat tinggalnya.

Kejadian sederhana itu, somehow membuatku teringat banyak hal. Teringat.... bertapa aku pernah merasa, menjalin ukhuwah yang baik itu sulit, sulit, susah, susah. Apalagi pasca kejadian diriku menghilang. Tapi.. kejadian sederhana itu, somehow seperti mengajariku, menjalin ukhuwah itu mudah.. caranya tinggal mendekatkan diri kepada Allah, lalu berinisiatif menjalin kontak terlebih dahulu, bisa lewat sosmed (wa, line, fb, dll), bisa juga dengan ngajak makan bareng, bisa juga dengan berkunjung, ke sekre tempat ia sering berada, ke kosannya, ke tempat kerja-nya, dan lain-lain.

Kejadian sederhana itu, somehow membuatku teringat banyak hal. Teringat banyak hal lain, yang akan jadi panjang kalau kuurai satu per satu di sini.

*** 

Kejadiannya biasa, peristiwa umum, bukan special, tapi lewat kejadian sederhana, di sekitar kita, di hari-hari kita.. Semoga kita bisa berusaha memetik hikmah dan pelajaran di dalamnya. Sesederhana apapun, cari aja, ga mudah, tapi pasti ada. Karena setiap yang Allah tuliskan sebagai takdir kita, bahkan yang Allah tuliskan sebagai ketentuan-Nya, hukum-Nya yang harus dipatuhi, pasti ada bahkan banyak hikmahnya. 5!

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya