Follow Me

Monday, March 20, 2017

#15 Mencari Makna Diri Menulis

Bismillah.

Siapa diri? Saya hanya seorang yang berteman dengan kata kala nada tak mau sapa. I’m extrovert, but introvert in someway.
Jika ditanya kelebihan diri, maka inilah jawaban saya. Mudah bergaul dan mencairkan suasana, saya bukan orang yang terlalu kaku. Saya tidak segan memulai percakapan termasuk kepada orang yang baru kenal. Dengan catatan, ia perempuan. Jika “terpaksa” harus berkomunikasi dan kerja sama dengan laki-laki yang baru kenal, saya akan berusaha profesional, meski seringkali menghindari tatap muka. Saya pikir, dengan teknologi yang sudah maju, komunikasi antara laki-laki dan perempuan bisa di lakukan dengan media, tanpa harus tatap muka.

Hal lagi yang menjadi kelebihan diri. Saya sudah sejak lama menyukai menulis, dan alhamdulillah hingga sekarang masih istiqamah menulis. Dan saya tidak ingin menulis hanya sekedar hobi. Maka saya bertekad pada diri, semoga setiap tulisan saya, mengingatkan diri terutama dan orang lain kepada Allah.

Satu hal lagi yang tidak boleh terlupa. Allah begitu banyak memberikan nikmat kepada saya. Dan itu semua adalah kelebihan saya. Allah menetapkan hati hingga kini (semoga hingga nanti wafat) dalam iman dan islam. Allah yang menjaga saya, hingga kewajiban menutup aurat sudah dilaksanakan sebelum baligh, meski dengan segala kekurangan dari diri saya. Allah yang menutupi dengan begitu indah dosa-dosa dan keburukan diri saya. Allah yang memberikan kesempatan hidup hingga detik ini hingga aku bergabung di kompilasi, dan terus berusaha mendekat padaNya.

Sekarang tentang kekurangan. Ada begitu banyak kekurangan diri. Izinkan saya menuliskan beberapa di sini. Saya masih begitu buruk dalam memanagemen waktu. Mungkin kakak-kakak di sini bisa melihatnya, karena saya sering terlambat mengirim tugas. Saya sering menunda, sering mengerjakan hal tidak produktif, sering semaunya sendiri, tidak terlalu suka dibelenggu peraturan.

Kekurangan selanjutnya tentang menulis. Saya masih kurang membaca, sehingga pengetahuan saya masih begitu sedikit. Kurang membaca menjadikan tulisan saya kurang berisi, ibarat teko, airnya hanya sedikit. Saya juga memiliki hambatan persepsi, ada rasa minder jika harus membagikan tulisan saya ke semua orang. Rasa takut untuk ditolak juga membuat saya tidak berani mengirim tulisan ke media cetak. Saya juga merasa ragu membagikan tulisan saya karena tahu kondisi hati. Takut, kalo jumlah like dan share justru membuat saya 'ujub bahkan mungkin ria. Maka saya merasa lebih baik menyimpannya di blog, membiarkan orang-orang yang tidak sengaja menemukan link tulisan saya membacanya. Atau saya merasa lebih baik hanya membagi pada sahabat terdekat, yang memang sering membaca tulisan saya, sehingga saya tidak merasa “tinggi” karena mereka mengangkat jempolnya.

Afterall, saya tahu saya memiliki potensi dalam menulis. Semangat ini tidak boleh padam. Bukankah yang kucari adalah ridhaNya? Saya tahu saya memiliki banyak kekurangan, namun semoga itu jadi motivasi saya untuk terus memperbaiki diri.
“Dan sebenarnya lebih berat lagi... Ketika kita diberikan Allah kemampuan untuk menulis, lantas kita tidak menyusukurinya. Tidak menggunakan kemampuan kita untuk menyeru kepadaNya.” –betterword
Allahua'lam

***

PS: Lagi-lagi tentang diri, maaf kalau ga bermanfaat. Btw, ada quotes yang diambil dari blog ini.. dari tulisan mana ya? 

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya