Follow Me

Wednesday, March 29, 2017

Sakura, dkk

#blogwalking

Bismillah.

Ada yang unik dari blog salim a fillah, meski tulisannya beda tanggal, somehow masuk ke pemberitahuannya sekaligus. Jadi sekali baca blog beliau, langsung banyak tulisan yang ingin dikutip di sini sekaligus.

Sakura

gugur
Sakura adalah salah satu perlambang kehidupan samurai, karena ia mekar bersemi dalam waktu yang singkat. Seperti sakura, tiap ksatria samurai berharap gugur di puncak kematangannya, sementara jiwanya mengabadi dengan keindahannya.
....
Berbahagialah Anas ibn An Nadhr yang tentang beliau serta para sahabatnya ayat ini turun, demikian menurut Imam Ibn Katsir mengutip riwayat dari Ibn Abi Hatim. Adalah beliau amat menyesali ketertinggalannya dalam Perang Badar, dan menebusnya dengan syahid dihantar 80 luka dalam Perang Uhud. Semoga kita yang didahuluinya, tak mengubah cita tertinggi untuk syahid di jalanNya, sebagaimana Sa’d ibn Mu’adz yang menanti-nanti hingga Perang Ahzab tuk memenuhi janji.

‘Isy kariiman, wa mut syahiidan. Mekarlah seindah sakura, gugurlah seharum misik-misik surga.
- Salim A. Fillah, Sakura
"Siapa yang mengira dapat selamat dari omongan manusia”, demikian dikatakan Imam Asy Syafi’i, “Maka sungguh telah kehilangan akalnya. Sungguh orang berkata tentang Allah Yang Maha Suci, ‘Yang ketiga daripada tiga’, dan tentang Rasulullah ﷺ yang terpuji, “Si penyihir dan gila”; maka bagaimanakah kita yang tak sebaik keduanya?”
- Salim A. Fillah, Omongan
Hud-Hud dan Sato-san
Sato-San, kenangan manis di kunjungan ke Jepang kali ini, menjumpa kembali saudara-saudara di Pulau Kyushu, khususnya di Kumamoto yang tahun lalu ditimpa musibah gempa. Para Shalih(in+at) Sulaiman sahaya, inilah lahan dakwah yang haus hidayah. Negeri yang punya Amaterasu Omikami, sebagaimana Ahli Saba’ “Yasjuduuna lisy Syams”. Saya Hud-hud, mengundang Antum hadir membawa cahaya.
- Salim A. Fillah, Hud-Hud dan Sato-san
Daya Sentuh
Maka menjadi penulis yang ikhlas sungguh payah dan tak mudah, ada goda kotoran dan darah, ada rayuan kekayaan dan kemasyhuran, ada jebakan riya’ dan sum’ah.

Jika berhasil dilampaui; jadilah tulisan, ucapan dan perbuatan sang penulis bergizi, memberi arti, mudah dicerna jadi amal suci. Sebaliknya; penulis tak ikhlas itu; tulisannya bagai susu dicampur kotoran dan darah, racun dan limbah; lalu disajikan pada pembaca. Ya Rabbi; ampuni bengkoknya niat dalam hati, ampuni bocornya syahwat itu dan ini, di tiap kali kami gerakkan jemari menulis dan berbagi.
- Salim A. Fillah, Daya Sentuh
Bersama di Jalan-Nya
Duhai, alangkah agung syi’ar ini. “Perbedaan yang dapat dihitung takkan membatalkan kesamaan yang tak terbilang. Perbedaan cabang takkan menafikan kesatuan pada akar dan batang.”
- Salim A. Fillah, Bersama di Jalan-Nya
***

Baca lengkapnya di link masing-masing ya... selain tulisan di atas, banyak tulisan lain yang bermanfaat juga. In syaa Allah ga rugi kalau subcribe web beliau.

Komentar ga penting. Link tulisan omongan, anehnya ada angka 2-nya, penasaran, aku coba buka tanpa angka 2. Aku kira, ada tulisan lama yang judulnya Omongan, isinya beda. Setelah dibuka, ternyata isinya sama, cuma berbeda foto yang ditampilkan.

Tentang tulisan terakhir yang berjudul "Bersama di Jalan-Nya" mengingatkan kita banyak hal. Selama masih sama-sama berjalan di jalan-Nya meski dengan beberapa perbedaan, mari jangan jadikan itu pemisah. Suka banget sama kisah yang disebutkan di tulisan tersebut, meski berkali-kali baca.

Trus, tulisan yang terkait menulis "Daya Sentuh". Aaa.. ga berani komen tentang ini, cuma ingin berdoa, semoga yang menulis, istiqomah dan bisa menjaga niatnya. Semoga tidak bengkok, hingga berakhir sia-sia. Aamiin.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya