Follow Me

Monday, May 20, 2019

Masih Tentang Habit: 3 Milestone

Bismillah.
#buku

Kemarin, saya menulis tentang Ramadhan sebagai bulan yang tepat untuk membangun atau menghancurkan habit. Tapi, apakah setelah itu kita tidak akan tetap bisa menjaga habit baik yang kita bangun di bulan Ramadhan? Dan apakah kita benar-benar tidak akan membangun lagi habit buruk yang sudah dihancurkan di bulan Ramadhan?


***

Menukil dari buku "How to Master Your Habits"-nya Ustad Felix Y. Siauw,

"Secara umum, ada 3 milestone yang dapat kita jadikan panduan dalam membentuk habits. Para pakar mengatakan begitu juga dari ditunjukkan pengalaman-pengalaman orang banyak, bahwa bila suatu aktivitas dilakukan secara konsisten dan kontinyu dalam 30 hari maka habits baru telah terbentuk, hanya saja habits baru ini masih rapuh dan keinginan untuk kembali pada habits lama lebih besar daripada melanjutkan habit baru.
Milestone kedua terletak pada 3x30 hari, dimana habits baru yang dibentuk akan lebih kuat, dan keinginan untuk melanjutkan habits baru akan sama kuatnya sebagaimaan a kita ingin kembali pada habits yang lama. 
Ketiga, 10x30 hari atau satu tahun, in syaa Allah habits yang kita bentuk telah solid, dan menjadi program permanen, otomatis terjadi pada diri kita seperti gerak refleks.
Berarti.. memang Ramadhan saja tidak cukup. Harus dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya. Sampai ketemu Ramadhan lagi (jika diizinkan Allah), dikuatkan habits baiknya, dan dihancurkan lagi habits buruk yang lainnya.

***

Proses membangun maupun menghancurkan habit itu bukan proses yang mudah, diperlukan kerja yang kontinu dan konsisten, baik saat ringan maupun berat.

Masih dari ustadz Felix Siauw dalam buku yang sama,
"Membangun habits tidak sama dengan membalikkana telapak tangan. Perlu waktu dan tenaga sebelum kita nyaman dalam kebiasaan baru kita. Yang jelas aruss ditekankan, bahwa keberhasilan bukan terletak lebih banyak pada motivasi, tapi pada pengkondisian. Practice dan repetition, ayah dan ibunya habits." - How to Master Your Habit, halaman 83  
***

Dalam proses memperbaiki habits, ada beberapa tagar devil temptation yang harus diwaspadai. Devil temptation ini tidak hanya bisa dilakukan oleh setan yang terkutuk, tapi sayangnya juga bisa dipromosikan oleh hawa nafsu kita.

Langsung saja ya, berikut tagar devil temptation beserta contohnya, masih di ambil dari buku "How to Master Your Habits"-nya Ustad Felix Y. Siauw. *Oh ya, ini contoh yang tidak boleh ditiru ya!!

#mendingan

"#mendingan saya yang sudah baca buku walau cuma kata pengantar dan kesimpulan, daripada yag nggak baca sama sekali?!" 
"#mendingan saya cuma nggak shalat shubuh, daripada nggak shalat seharian" 
"#mendingan saya hanya jelalatan sama wanita yang cantik, daripada jelalatan sama yang jelek? atau bahkan berzina sekaliana?"

#yang-lain-juga-begitu


"Ah, nggak papa lah merokok, #yang-lain-juga-begitu kok! Kyai aja yang ilmunya banyak merokok" 
"Memangnya kamu aja yang maksiat? #yang-lain-juga-begitu kok, jangan sok suci deh"

#sekalii-inii-aja

"Aku kan sudah cukup berserius dalam melaksanakan habits baruku, lagipula hari ini aktivitasku padat, dan tidurku kurang banyak, #sekalii-inii-aja nggak baca Al Qur'an kan nggak ada masalah"
Ada yang mau coba buat contoh? Excuse yang sering muncul di otakmu terkait habit baik yang hendak kamu bangun, atau habit buruk yang hendak kamu hancurkan. Yang kemungkinan juga memakai tiga frase tersebut.

Dan ada satu tagar lagi nih yang harus kita hindari, untuk siapapun berjuang untuk menghacurkan habit buruk, yaitu #ini-yang-terakhir-deh. Kalau diturutin, bisa jadi kamu bukannya menghancurkan habit buruk, namun justru menguatkannya.

Kita berlindung kepada Allah, dari godaan setan yang terkutuk. Sama seperti saat membaca quran, dan kita diperintahkan Allah untuk meminta perlindunganNya. Dalam proses memperbaiki habit, kita juga harus sering-sering berdoa dan meminta perlindunganNya.

***

Sekian nukil buku kali ini. Semoga Ramadhanmu diisi oleh hal-hal produktif, dan diberkahi Allah. Aamiin.

Allahua'lam.

***

Keterangan:

Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya