Follow Me

Saturday, May 25, 2019

Refleksi Ramadhan #20: Terlambat

Bismillah.


Entah karena tubuh yang letih, atau itu hanya sebuah excuse. Intinya sama, kemarin aku tidak menulis. Jadi hari ini, aku bertekad menulis dua kali. Satu untuk membayar hutang kemarin, dan satu lagi untuk hari ini.

Sebenarnya ide menulis untuk kemarin sudah hadir. Tapi karena dibiarkan saja sekedar jadi ide, jadi tidak bertransformasi menjadi tulisan.

Di akhir ramadhan, selain lailatul qadar, apa yang biasa kita ingat? Tentang zakat fitrah, zakat yang berfungsi untuk membersihkan harta kita.

Terkait zakat, aku teringat definisi kata 'miskin' dari sebuah buku. Sebelumnya, definisi miskin yang kuketahui adalah orang yang memiliki perkerjaan, namun tidak cukup untuk menghidupinya. Lewat buku Revive Your Heart, Nouman Ali Khan saya mendapat definisi baru.

"These are the people that are called miskin - they're stuck. They can't help themselves. Literally, just from every angle, they're just caught, and they don't know what to do." - Nouman Ali Khan, Revive Your Heart

Contoh untuk memperjelas, misal seorang yang pekerjaannya supir, kemudian ia mengalami kecelakaan, kakinya tidak bisa digunakan lagi untuk menyupir. Orang yang berada di situasi sulit, dan stuck, tidak tahu harus bagaimana.

Saat kita zakat fitrah, kita harus tahu, kepada siapa zakat tersebut diberikan. Bagaimana kita tahu, siapa yang miskin, siapa yang terlilit hutang? Masih dari buku Revive Your Heart, Nouman Ali Khan menjelaskan bahwa perintah menebar salam kepada sesama muslim mencakup fungsi saling menyapa, saling mengenal sehingga kita tahu, rumah mana yang membutuhkan bantuan.

".... Salaam means you introduce yourself to each other. Then, you get to know who the masakin are." - Nouman Ali Khan
Hal lain yang harus diperhatikan, kita harus paham, bahwa zakat yang kita keluarkan sebenarnya bukanlah hak kita. Yang kita lakukan bukan mengambil sebagian rizki kita, justru kita menyerahkan rizki orang lain, yang Allah titipkan di dompet kita. Itu hak mereka, yang harus kita penuhi.

"In other words the money sitting in my pocket, that should be given to my family members that are in need is actually not my money that I'm holding - It's their right" - Nouman Ali Khan

Bab berjudul Money Matter, di buku Revive Your Heart memang tidak membahas tentang zakat fitrah. Tapi dari membacanya, aku mendapat banyak insight baru. Termasuk prioritas membantu saudara terdekat, ketimbang kepada yang jauh. Juga insight, bahwa apapun yang kita berikan kepada orang lain, baik itu bentuk sedekah, maupun zakat, sebenarnya kita yang harus berterima kasih, bukan yang menerima yang berterima kasih.

"When you help someone, you are not honouring them; they are honouring you." 
...
"You've helped them only in the dunya, which is nothing to Allah, but they have help you in akhirah, which is everything." - Nouman Ali Khan

Terakhir, aku memang terlambat merealisasikan ide menjadi tulisan. Tapi benar, kata pepatah yang terkenal, 'better late than never'. Semoga tetap semangat menulis. Yang memiliki target harian selain menulis, namun suatu hari terlambat atau terlewat, semoga kita diberikan kemampuan untuk menyemangati diri, agar bisa mengejar ketertinggalan yang sudah lalu. Ucapkan bismillah, lalu bergeraklah, ikhtiar, melangkah, sertakan doa. Semoga Allah berikan kemudahan dan keberkahan dalam hari kita. Aamiin.

21 Ramadhan 1439H | 6 Juni 2018
© BetterWord | Refleksi Ramadhan

***

Keterangan : Tulisan Ramadhan tahun lalu, dari facebook pribadi khusus Ramadhan.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya