Ide tulisan untuk hari ini sudah ada, namun jujur menuliskannya berat. Bukan, bukan karena berat merangkai kata. Tapi berat di mental, aku tahu... saat menuliskan tentang topik ini, aku harus segera bersiap untuk mengevaluasi diri, agar tulisan ini, tidak menjadikan diri orang yang dibenci Allah (QS Ash-Shaff ayat 2&3).
Evaluasi. Kita sudah memasuki sepuluh hari kedua di bulan Ramadhan. Masih ingat target Ramadhan tahun ini, yang kita tulis di sebuah kertas? Atau minimal, kita simpan dalam otak dan hati?
Evaluasi. Bagaimana langkah kita untuk mencapai target itu? Sudahkah kita mendekati target, pelan tapi istiqomah melangkah mendekat? Atau kita justru lebih sering berdiam diri, dan sibuk melakukan hal lain. Kemudian perlahan, menghapus target itu dari benak? Atau.. ga dihapus sih, cuma diturunkan. Hmm. Menyerahkah kita, pada diri?
Evaluasi. Apakah target kita... sudah kita pecah menjadi butir kecil, yang bisa kita konsumsi setiap hari? Atau kita cuma menulis target, tapi tidak merencanakan strategi untuk mencapainya?
Harapan itu harus tetap menyala, harapan bahwa kita bisa menjaga komitmen, dan meraih target yang sudah direncanakan. Tapi jangan terkecoh, ada perbedaan antara berharap dan berangan-angan, seperti yang tertulis dalam Madarijus Salikin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah.
"Perbedaan raja' (mengharap) dengan tamanni (berangan-angan), bahwa berangan-angan disertai kemalasan pelakunya, tidak pernah bersungguh-sungguh dan berusaha. Sedangkan mengharap itu disertai dengan usaha dan tawakal."
Semoga kita termasuk yang bisa mengevaluasi hari yang telah berlalu, dan belajar dari kesalahannya. Semoga Allah berikan kekuatan azzam, dan kemudahan dalam mencapai target Ramadhan tahun ini. Aamiin.
12 Ramadhan 1439H | 28 Mei 2018
©BetterWord | Refleksi Ramadhan
***
Keterangan : Tulisan Ramadhan tahun lalu, dari facebook pribadi khusus Ramadhan.
Keterangan : Tulisan Ramadhan tahun lalu, dari facebook pribadi khusus Ramadhan.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya