Follow Me

Tuesday, May 28, 2019

Refleksi Ramadhan #23: Menjadi Karunia

Bismillah.


Sepuluh hari terakhir Ramadhan makin berkurang, tapi kita masih berjuang pada naik-turun iman. Belum lagi, jika ada cobaan lain yang memberati langkah. Hari ini, izinkan aku menyalin sebuah kutipan, yang semoga bisa sedikit memberikan semangat bagiku, juga bagi siapapun yang membacanya.

"Cobaan memang besar pada awal mulanya. Tapi jika tetap sabar, teguh dan maju terus, tentu cobaan itu akan berubah menjadi karunia dan rintangan berubah menjadi pertolongan. Yang demikian ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Selagi sama seseorang lebih mengutamakan ridha Allah dari pada ridha manusia, mampu menahan diri dalam menghadapi cobaan dan sabar, niscaya Allah akan mengubah cobaan dan rintangan itu menjadi kenikmatan, kegembiraan dan pertolongan, tergantung dari kadar ridhanya, mengubah ketakutan menjadi rasa aman, keletihan menjadi ketenangan, ujian menjadi nikmat, dan kebencian menjadi cinta." - Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Madarijus Salikin

Sepuluh hari terakhir, kita tahu idealnya dijalani dengan aktivitas apa. Tapi terkadang rencana tidak terlaksana, entah karena kesalahan kita, atau karena faktor lingkungan dan kesibukan. Tapi daripada menghabiskan waktu untuk marah dan menyesal, lebih baik bersegera saja memperbaikinya. Allah melihat usaha kita. Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain, jika itu justru membuat kita minder dan tidak bersyukur. Fokuslah pada usaha kita, setiap pencapaian kecil syukuri, kemudian berdoa supaya kita bisa menjalani detik-detik berikutnya lebih baik lagi.

25 Ramadhan 1439H | 10 Juni 2018
© BetterWord | Refleksi Ramadhan

***

Keterangan : Tulisan Ramadhan tahun lalu, dari facebook pribadi khusus Ramadhan.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya