Selama kondisi 'sakit' aku berhenti sejenak menemui seorang guru. Kau tahu? Mirip seperti orang yang sakit flu, batuk, pilek, yang merasa lebih nyaman dikamar seharian. Takut bertemu orang lain, justru memberikan efek buruk bagi orang lain. Atau sebenarnya, cuma alasan saja, saat badan sakit, memang lebih nyaman bermalas-malasan ketimbang memaksakan diri bekerja atau pergi kesuatu tempat, atau bertemu orang lain.
Terhitung tiga hari aku tidak menemuinya, kemarin ia mengirimkan pesan kepadaku. Datang dulu. Besok, (maksudnya hari ini) datang dan temui saya, akan saya ceritakan sesuatu yang mungkin bisa mengobati sakitmu. Pagi ini, sebenarnya kondisiku masih belum membaik. Tapi akan kupaksakan diriku datang, harus.
Terkadang, meski sakit, kita perlu memaksakan diri beraktivitas seperti biasa. Memaksa kaki melangkah, tangan bekerja dan otak untuk berpikir. Datang dulu, kalimat itu sederhana namun membuatku terinspirasi untuk menuliskan ini.
Datang dulu, ke masjid, berdiamlah di sana, duduk, berdoa dalam hati, beristighfar. Jika di rumah, kamu jadi lembam, dan mata terasa selalu mengantuk, begerak saja dulu. Paksakan dirimu. Datang dulu...
Terkadang, sakit memang membuat kita enggan bertemu banyak orang. Tapi sesekali, paksakan dirimu. Kau bisa menggunakan masker, jika tidak mau aura negatifmu menyebar. Kita tidak pernah tahu, siapa tahu.. justru dengan bertemu orang lain, Allah bisa menunjukkan pada kita, membuat kita sadar, bahwa sakit kita... masih bisa diobati. Bahwa orang lain yang kita temui, merupakan perantara Allah menitipkan obat untuk kita. Allahua'lam.
8 Ramadhan 1439H | 24 Mei 2018
©BetterWord | Refleksi Ramadhan
***
Keterangan : Tulisan Ramadhan tahun lalu, dari facebook pribadi khusus Ramadhan.
©BetterWord | Refleksi Ramadhan
***
Keterangan : Tulisan Ramadhan tahun lalu, dari facebook pribadi khusus Ramadhan.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya