Follow Me

Saturday, October 22, 2016

Manisnya Berbagi Tulisan

Bismillah. 

rain is always bring life, like it brings life to the earth, right?

Berawal dari tugas dari GAMAS ITB (Keluarga Mahasiswa Banyumas) ITB waktu TPB diminta menulis pengalaman masuk ITB. Dulu aku yang masih TPB, anak baru, nurut sama kakak tingkat, akhirnya membuat tulisannya. Setelah buat, aku merasa sayang kalau cuma dikirim ke kakak tingkat ybs, akhirnya aku posting tulisannya di blogku.

Dan berawal dari sana lah, aku mengecap manisnya berbagi tulisan, hingga sekarang.

***


Dari sekian banyak komentar di postingan tadi, aku ga selalu bisa jawab, dan banyak yang pending karena memang jarang buka blog yang kubuat di blogs.itb.ac.id, akhirnya di salah satu komentar aku menyarankan yang ingin tanya-tanya kontak via fb, aku kasih nama fbku, dan aku katakan, message aja, karena fb-ku ga bisa di add oleh yang ga punya mutual friend. In syaa Allah aku balas, begitu kalau ga salah aku kasih tahunya.

Singkatnya ada seorang siswa SMA yang mengirim pesan via fb padaku, bertanya ini itu. Aku menjawab sebisaku, yang aku tidak bsa jawab, kurekomendasikan akun fb teman yang mungkin tahu jawabannya. Sesederhana itu. Namun ketimbang merasa 'direpotkan' anehnya aku justru lebih sering tersenyum manis setiap pesan demi pesan dari adik itu masuk.

Terakhir, sang adik tadi bertanya tentang kekhawatiran masuk ITB via jalur mandiri karena biaya. Ah,, aku jadi dibuat teringat kekhawatiran yang sama saat aku SMA dulu. Aku menjawabnya, mencoba menenangkannya, bahwa yang utama adalah masuk ITB dulu, in syaa Allah masalah biaya akan ada jalannya. Karena memang tidak ada kasus DO di ITB karena biaya. Karena memang aku tahu, tentang satu divisi di KM yang siap jadi corong kita berhubungan dengan rektorat dan dll, jika kita mengalami kesulitan biaya. Karena aku tahu, bahwa ada banyak sekali beasiswa di ITB, yang bisa kita coba satu-satu mendaftar, masa sih ga ada yang dapet satu pun?

IK: Mimpi yang besar memang seringkali membuat kita takut. Tapi jangan biarkan ketakutan membuat kita mundur. Tegapkan langkah, ucapkan basmallah, iringi ikhtiar dengan doa. Semoga Allah berikan hasil yang terbaik

Kalimat itu sebenarnya kutulis untukku, ya sebenarnya nasihat dan kalimat tadi untukku, tapi aku ingin membaginya pada adik seiman yang tidak pernah kukenal wajahnya, karena mungkin tulisan itu bisa bermanfaat juga untuknya, atas izin Allah tentunya. Selanjutnya ia membalas dengan semangat 45 hehe, membuatku tersenyum, dan kembali merasakan manisnya berbagi tulisan.

IM: Aamiin.... Iyaaa kaaa doanyaaaa supaya i.m bisa jadi akhwat yg pantanggg menyeeeraaaaaah.. Semangaaat! Makasiih kaaa infonyaaa hehe

Saat membaca balasannya mataku dibuat berair, mungkin terharu, terharu karena sebenarnya bukan aku yang menyemangatinya, tapi Allah menakdirkan ia, menakdirkan kalimat balasannya sebagai penyemangat untukku. Mohon doanya supaya jadi akhwat yang pantanggg menyeeeraaaah.. Semangaaat! Bagaimana bisa ia meminta doa pada kakak yang sebenarnya dalam masa rapuh dan nyaris menyerah? Gumamku dalam hati. Aku tahu bukan aku yang pantas dimintai doa, tapi meski begitu, mari sama-sama saling mendoakan, karena sungguh hadiah terindah sebuah relasi, adalah doa yang tulus.

IK: Aamiin.. doain teteh juga supaya bisa jadi akhawat yg pantanggg menyeeeraaah! Saling mendoakan ya^^

IM: Semangaaaaat teteh.. Iyaaa salingg mendoakaaaaaaan!!! ^^

Aku tersenyum, betapa sebuah tulisan lama, ya, tulisan lama yang kubagi di blog. Tulisan lama yang sebenarnya tidak aku share terang-terangan, karena takdir Allah dibaca orang lain, kemudian lewatnya kami terhubung, kemudian bukan aku yang kehilangan sesuatu karena berbagi, tapi justru aku yang mendapatkan banyak hal setelah berbagi. Indah, manis, semoga ini merupakan salah satu cara Allah mengingatkanku, agar tidak menyerah.. agar jadi akhawat yang pantangggg menyeeeeraaaaaaah... dan semangaaaaat. hehe. lebay memang, tapi terkadang yang lebay tulisannya lebih tersampai maksudnya, bukan alay ya, kalau alay mah susah dibaca hehe. kkkk

***

Terakhir, izinkan aku mengutip salah satu quote favorit dari buku Dalam Dekapan Ukhuwah, Salim A. Fillah.
“Aku tidak tahu apakah ini anugrah atau musibah. Yang aku tahu adalah senantiasa berprasangka baik kepada Allah.”
Aku masih belajar Ya Rabb, belajar untuk terus berbaik sangka kepada-Mu, belaja untuk berbaik sangka pada hamba-Mu, balajar untuk pantang menyerah. Maka izinkan aku menjadi satu diantara hamba-Mu yang tidak pernah putus asa atas Rahmat-Mu, izinkan hamba menghadapmu dalam keadaan terbaik, bukan dalam keadaan seperti sekarang. Aamiin.

Allahua'lam bishowab.

Keterangan: IK, inisial nama fb-ku, IM, inisial nama fb-nya

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya