Bismillah.
cause sometime, a picture worth a thousand words |
Inti tulisan sih bertanya, gimana kamu menghias postingan blog kamu dengan feature image? Dari foto yang diambil sendiri kah? Atau dengan desain quotes buatan sendiri? Atau hasil googling, meski dengan menuliskan sumber? Atau gimana?
Inti tulisan ini sih, curcol, bagaimana aku dibuat pusing karena feature image.
***
Salah satu alesan, hehe yang sering ngeles, untuk membuatku ga mempublish tulisan di sini adalah bingung milih featured picture/featured image.
Kalau tulisanku pendek, singkat padat, seperti tulisan di blog puisiku, aku ga pernah pusing. Langsung di publish aja gapapa. Ga akan mengurangi minat pembaca untuk membaca *duh kalimatnya berulang, harusnya : in syaa Allah ga akan mengurangi minat pembaca. titik.
Tapi untuk tulisan yang cukup panjang, terkadang butuh ada ilustrasi, atau sisipan gambar, agar membuat pembaca tidak bosan, atau tidak 'menyerah' karena melihat barisan kata yang tidak selesai-selesai.
Dan berhubung blog ini kebanyakan berisi tulisan bernarasi panjang, aku sering butuh gambar apapun, dari yang nyambung, sampai yang ga nyambung, untuk menghias di sana. Paling sering kutaruh di awal, setelah hashtag dan basmallah, kadang di tengah, pernah juga di akhir, meski jarang. Kalau di wordpress, ada tempat khusus buat feature image, itu semacam gambar yang muncul sebagai preview tulisan tadi. Jadi sebenarnya sejauh yang aku tahu, feature image itu beda sama gambar yang ada dalam teks. Jadi judul tulisan ini sebenarnya kurang tepat, hehe. Males cari judul lain, *ngeles lagi. Kkkk
Aku seringnya cari gambar /quote yang bersangkutan dengan tulisan, terus insert picture from link, trus sumbernya aku kasih link di captionnya. Tapi ada saat-saat dimana aku ga nemu gamba yang cocok di hati. Akhirnya aku kemarin-kemarin memaksakan diri ngedesain, di applikasi web canva. Tapi.. aplikasi ini agak lola karena lumayan berat, dan mungkin karena koneksiku juga ga cepat. Jadi? Hehe. Jadi akhirnya aku beberapa kali sering setengah desain, eh ga dipake hasil desainnya. Kkk.
Aku gatau sih kalau orang lain gimana nyikapin 'problem' ini. Tapi kalau diriku, yang mengutamakan tulisan daripada tampilan, yang mengutamakan isi dari pada page rank, aku pada akhirnya tetap mempublish tulisan tersebut. Dengan catatan, menekankan pada diri, mungkin nanti, sooner or later, aku baca lagi, trus aku digerakkan hatinya untuk mengedit dan menyisipkan gambar untuk mempercantik tulisan panjangku.
Sebenarnya ini tulisan berhastag random, karena muncul saat aku dibuat galau mau post tulisan sebelum ini. Udah googling ga nemu, desain sendiri, lola.
Oh ya, sebenarnya aku iri pada mereka yang punya tumpukan hasil jepretan yang bagus. Aku.. memang suka iseng jepret sana sini, tapi hasilnya jauh dari kata layak dibagikan. Hehe. Apalagi ditambah tanganku yang semakin sering bergetar, tremor, saat pegang pena, kamera, dll. Akhirnya aku menyerah deh dengan fotografi, aku memilih jadi penikmat aja. Yang suka terkagum dan tersenyum melihat hasil jepretan di dashboard tumblr. Hehe.
Sekian. Btw, tulisan ini harus kusisipi gambar apa ya? Ada ide?
Satu lagi, komen dong gimana kamu memilih gambar penghias postingan di blogmu... ga mau komen? yaudah sih *kkkk gila, jadi minta di komen ga bell? ckckck. Terserah sih, komen boleh, ga komen juga ga masalah.
Bye bye..
Allahua'lam.
pake canva juga bel :D
ReplyDeletetapi kalo lagi males nge-corel :3
kalo lagi "iseng" free gitu, suka pake corel/photoshop saking niatnya bikin featured image ini. Bahkan kadang bikin tulisan setelah beres featured image dulu, inspirasi tulisannya ya didapat waktu oprek tools image editingnya :3
Unik ya, justru bikin feature image dulu baru nulis. Mungkin gitu ya, kl orang yang lebih condong ke desain. Dari proses ngedesain, kemudian muncul ide untuk tulisan. Kalau aku, karena condong ke menulis, kebalikannya. Dari tulisan, trus punya ide untuk bikin desain, meski masih belajar dan masih pakai fasilitas yang menyediakan free layout. Hehe.^^
Delete